RADARDEPOK.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok terus menjadi sasaran atas gemparnya menu stunting via program pemberian makanan tambahan (PMT).
Terbaru, Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) menyoroti membuminya bahasan komposisi PMT, yang viral akibat jauh dari anggaran yang ditetapkan. Malah, DPRD Depok menyuarakan Kepala Dinkes Depok Mary Liziawati dicopot.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan menyebut polemik tersebut dikarenakan kurangnya pengawasan. "Pengawasan internal aja yang kurang sigap, karena ini urusan realisasi anggaran, bukan aplikasinya," tegas Pahala, Rabu (22/11).
Baca Juga: Indept News 6 : Vendor PMT 'Nyanyi' Terkait Menu Stunting Depok
Pahala menyebut, permasalahan ini bukan dari pengoperasian sistem informasi pemerintahan daerah (SIPD). Sebab, masalahnya bukan dari pendanaan, tapi penggunaan.
"Kalau SIPD-nya sih enggak, kan sudah benar tuh untuk stunting alokasi dana buat makanan tambahan," ucap Pahala.
Karenanya, pengawasan internal wajib dikuatkan jika tidak mau adanya permasalahan serupa. Pemotongan anggaran bisa terjadi setelah dana dicairkan jika tidak dipantau.
Sejauh ini, lanjut Pahala, KPK tidak bisa melakukan pemanggilan maupun peneguran kepada pihak-pihak yang mengelola dana untuk menu makanan pencegahan stunting di Depok itu. “Kami saat ini hanya bisa menjelaskan duduk masalahnya,” kata Pahala.
Sementara, Ketua Komisi A DPRD Kota Depok, Hamzah mengatakan, dengan maraknya PMT lokal yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat, maka dari itu perlu adanya evaluasi yang harus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok.
“Kami selaku Komisi A yang membidangi tentang kepegawaian, di dalam rapat nanti kami akan minta Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok diganti,” tegas Hamzah usai rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu (22/11).
Baca Juga: Indept News 4 : Diduga Ada Mark Up Anggaran di PMT, Dinkes Depok Rincikan Anggaran
Kemudian, Hamzah juga menyoroti terkait minimnya pengawasan yang dilakukan Dinkes Kota Depok ketika PMT lokal tersebut disalurkan.
Padahal menurut dia, program Walikota Depok dengan memberikan makanan tambahan lokal untuk balita stunting itu sudah bagus.
“Dinkes Kota Depok saya rasa kurang maksimal dalam mengawasi program PMT lokal ini. Padahal program ini menurut saya sudah bagus untuk balita stunting. Kadinkes baru turun mengawasi setelah viral dan ramai, sebelumnya kemana?,” terang Hamzah.
Artikel Terkait
Anggota Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto : Kesehatan Pertuni Depok Harus Terlindungi
Menko PMK Sebut Menu Stunting di Depok tak Layak, Kejari Depok Belum Panggil Dinkes
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD: Nomor Urut 3 dan Makna Di Dalam Salam 3 Jari
4.748 Warga Depok Terima Pangan Penanganan Stunting, Intan Fauzi Awasi Langsung Penyaluran di Berbagai Wilayah Kota Depok
Anggota DPRD Jawa Barat, M Faizin Kontribusi Rp107 Miliar di Berbagai Infrastruktur Kota Depok, Begini Rinciannya
UMP Jabar Hanya Naik Rp70.000 atau 3,57 Persen, Ini Alasan Pj Gubernur
UMP Jabar Naik 3,57 Persen, Buruh Depok Bakal Gelar Aksi ke Gedung Sate Bandung