Persoalannya, sambung dia, ini bukan ada atau tidaknya kandungan gizi. Tetapi ini adalah kesalahan daripada proses pelaksanaan. Karena program dari pemerintah pusat ini yang terpenting adalah pemberdayaan kepada ibu hamil dan yang memiliki balita.
“Agar ibu hamil dan yang memiliki balita itu mengerti, tentang bagaimana makanan yang bergizi dan harus diberikan kepada anak,” imbuh dia.
Menimpali hal ini, Walikota Depok, Mohammad Idris menyebut, Kadinkes Kota Depok sudah bekerja cukup baik, terutama dalam melaksanakan program PMT lokal yang digencarkan Pemkot Depok sekarang ini.
Baca Juga: Indept News 2 : Pabrik Tahu di Depok Siapkan Sejumlah Varian tapi Bukan Olahan Isi Ikan atau Ayam
“Apanya yang perlu dievaluasi? Kenapa perlu dicopot? Sudah bagus kok kerjanya. Jangan cuma karena setetes nila merusak susu sekota,” kata Mohammad Idris.
Disinggung soal apakah akan melakukan evaluasi terhadap Dinkes Kota Depok, Mohammad Idris menolak. Lantaran, dia lebih memilih untuk evaluasi yang lain, termasuk vendor dalam program PMT lokal.
“Kalau mau evaluasi yang lainnya saja. Pihak vendor sudah kami evaluasi, dan karena mereka tidak sanggup menangani sekian puluh ribu pelantang (istilahnya), akhirnya mereka mundur sebelum dimundurkan,” kata Mohammad Idris.
Baca Juga: Indept News 1 : Pakar UI Sebut Jangan Tunggu Stunting di Depok, Hewani Lebih Berprotein
Selain itu, Mohammad Idris juga mengingatkan kepada masyarakat, jangan sampai berbeda presepsi terkait program PMT lokal yang dimaksud. Karena ini merupakan makanan tambahan lokal yang tentu saja berbeda dengan makanan orang pada umumnya.
“Makanan tambahan lokal ini bukan seperti snack kita ketika mengadakan rapat. Bukan seperti itu ukurannya. Ini makanan lokal, yang artinya dibuat sendiri dengan ukuran yang sudah diukur oleh ahli gizi terkait kandungan nutrisinya,” terang Mohammad Idris.
Maka dari itu, Mohammad Idris menyarankan, agar adanya sosialisasi yang dilakukan kepada orang tua di tiap lingkungan, untuk diberikan wawasan terkait kandungan makanan-makanan yang sehat. Serta tidak membiasakan anak-anak untuk makan makanan yang tidak sehat.
Baca Juga: Pemkot Depok Evaluasi PMT Stunting, Sekda Supian Suri Akui Ada Kelemahan di Awal
“Karena anak-anak itu sudah terbiasa dengan makan makanan yang seperti kita makan. Entah mecin, mi instan dan lainnya. Makanya ketika diberi makanan bergizi tanpa mecin, terkadang mereka menolak dan malah tidak suka, dan itu yang harusnya diedukasi,” kata Mohammad Idris.***
Artikel Terkait
Anggota Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto : Kesehatan Pertuni Depok Harus Terlindungi
Menko PMK Sebut Menu Stunting di Depok tak Layak, Kejari Depok Belum Panggil Dinkes
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD: Nomor Urut 3 dan Makna Di Dalam Salam 3 Jari
4.748 Warga Depok Terima Pangan Penanganan Stunting, Intan Fauzi Awasi Langsung Penyaluran di Berbagai Wilayah Kota Depok
Anggota DPRD Jawa Barat, M Faizin Kontribusi Rp107 Miliar di Berbagai Infrastruktur Kota Depok, Begini Rinciannya
UMP Jabar Hanya Naik Rp70.000 atau 3,57 Persen, Ini Alasan Pj Gubernur
UMP Jabar Naik 3,57 Persen, Buruh Depok Bakal Gelar Aksi ke Gedung Sate Bandung