Minggu, 21 Desember 2025

Prakiraan Ancaman Siber di 2024: CISSReC Sebut Ancaman Paling Besar adalah Seluruh Negara Lakukan Operasi Siber Demi Keuntungan Geopolitik

- Rabu, 3 Januari 2024 | 05:20 WIB
Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC mengeluarkan rilis kaleidoskop aneka peristiwa di dunia maya yang mewarnai sepanjang tahun 2023. (Dok Siber CISSReC)
Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC mengeluarkan rilis kaleidoskop aneka peristiwa di dunia maya yang mewarnai sepanjang tahun 2023. (Dok Siber CISSReC)

“Teknik rekayasa sosial kedua modus penipuan ini akan mengelabui korban sehingga mendorong korban untuk menginstal aplikasi berbahaya tersebut, dan meminta akses ke Shorts Message Service (SMS) Anda,” tutur dia.

Pratama Persadha mengatakan, untuk 2024 tentu saja masih akan banyak serangan siber yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Ada beberapa prakiraan ancaman siber yang perlu menjadi perhatian dan diwaspadai pada tahun 2024.

Baca Juga: Begini Sambutan dari Caleg yang Masuk 11 Besar DPRD Jawa Barat Dapil Depok dan Bekasi di Simulasi Pemilu 2024 : Wajah Baru dan Lama Bertarung Sengit

“Yang harus diwaspadai adalah serangan ransomware yang Lebih Canggih dimana perkembangan serangan ransomware dengan teknik dan taktik yang lebih canggih, termasuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan dan enkripsi yang lebih kuat,” kata dia.

Selain itu, serangan APT (Advanced Persistent Threat) yang Lebih Terfokus juga perlu di waspadai di tahun 2024. Karena, serangan APT yang lebih terfokus pada sektor-sektor kritis, pemerintahan, dan bisnis-bisnis besar dengan tujuan spionase dan pencurian data sensitif.

Menurut dia, untuk ancaman lain yang perlu di waspadai pada tahun 2024 adalah AI akan berdampak besar pada keamanan siber, karena ancaman phishing dan SMS mungkin lebih sulit dikenali karena lebih sedikit kesalahan ejaan dan kesalahan tata bahasa.

Baca Juga: Petarungan Wajah Lama Vs Baru Memanas di Dapil 8 Jawa Barat, Begini Pernyataan Lugas Pakar Politik Al Azhar, Ujang Komarudin

“Dengan akses ke informasi seperti nama, perusahaan, dan jabatan, penyerang dapat menggunakan AI untuk lebih mudah menargetkan lebih banyak orang dengan email pribadi yang disesuaikan untuk mereka. Selain itu Perluasan Serangan Supply Chain juga perlu diwaspadai karena Peningkatan serangan terhadap rantai pasokan untuk merusak integritas perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan oleh organisasi dan individu,” jelas dia.

Pratama Persadha menegaskan, untuk ancaman bahaya paling besar adalah negara-negara akan melakukan operasi siber demi keuntungan geopolitik dimana prioritasnya termasuk ambisi geopolitik, pembangunan ekonomi, dan persaingan dengan pesaing regional.

“Selain itu akan melakukan pengumpulan intelijen dan serangan yang mengganggu terutama menargetkan mata uang kripto, untuk mendanai operasi spionase,” tutur dia.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X