RADARDEPOK.COM - Sejumlah persoalan muncul pada H-1 Pemilu 2024. Di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, terjadi perusakan surat suara. Hal itu berimplikasi pemungutan suara tidak bisa sesuai jadwal dan akan ada coblosan susulan.
Komisioner KPU RI Mochammad Afifuddin mengatakan, sejumlah logistik pemilu di Paniai memang rusak. Itu terjadi lantaran ada kesalahpahaman dalam menilai formulir C1. Sejumlah pihak menilai C1 palsu karena tidak ada hologram. Padahal, di Pemilu 2024, hologram tidak lagi dipakai karena sudah ada teknologi barcode.
Karena banyak logistik yang rusak, memenuhi syarat untuk dilakukan pemungutan susulan. ”(Alasan yang digunakan) mungkin ketersediaan surat suara dan mungkin situasi di daerah tersebut,” ujarnya kemarin (13/2).
Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Nyoblos di TPS 68 Tirtajaya
Untuk kepastiannya, hingga tadi malam KPU dan masyarakat setempat masih melakukan mediasi. Khususnya untuk memberikan pemahaman. Juga, berkoordinasi dengan Bawaslu Paniai. ”Harus kita pikirkan solusinya. Jangan sampai kemudian menjadi ketegangan di masyarakat sendiri,” imbuhnya.
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa perusakan logistik pemilu terjadi di empat distrik Kabupaten Paniai, yakni Yagai, Muye, Aweida, dan Kebo. Di Distrik Yagai, misalnya, warga membongkar 125 kotak suara.
”Masyarakat mengira masih memakai formulir C1 KWK hologram. Karena tidak memakai itu, masyarakat mengira palsu,” kata Kapolres Paniai AKBP Abdul Syukur Felani.
Baca Juga: Harga Meroket, Stok Beras di Depok Dibatasi
Lalu, kejadian pembakaran logistik di Distrik Aweida. Menurut dia, terdapat enam speedboat yang memuat logistik. ”Logistik di satu speedboat dirampas dan dibakar,” ungkapnya. Sisanya, lima speedboat yang membawa 60 kotak suara, berhasil diamankan.
Di Kota Tarakan, pendirian belasan TPS di dua kelurahan di Pantai Amal-Karang Anyar yang berada di wilayah milik TNI-AL tak mendapat izin dari panglima TNI.
Dilansir dari Radar Tarakan, 10 TPS di Kelurahan Pantai Amal memiliki total 2.525 pemilih dan 7 TPS di Jalan Anggrek, Kampung Bugis, Kelurahan Karang Anyar, dengan total 1.779 pemilih.
Pihak KPU berinisiatif untuk memindahkan 10 TPS Pantai Amal itu ke lokasi alternatif. Yaitu, di depan kantor Kelurahan Pantai Amal dan halaman SDN 016 Kelurahan Pantai Amal. Lokasi TPS alternatif di Karang Anyar juga sudah klir.
Kadispen Lantamal XIII Tarakan Letkol Amja Gultom mengatakan, TNI-AL pada prinsipnya akan tetap netral. Pihaknya sebelumnya menyarankan untuk mencari lokasi alternatif bagi TPS yang masih berada di area militer. ”Yang kami bisa jelaskan, sesuai dokumen barang milik negara yang kami pegang. Kami juga ingin menegaskan bahwa kami netral,” ujarnya.
Coblosan Luar Negeri
Artikel Terkait
Begini Jawaban Gerry Wahyu Riyanto Soal Program Andalan Prabowo Subianto : Itu Wujud Nyata Gerakan Indonesia Emas
Nuroji Ungkap Program Unggulan : Mulai dari Pendidikan hingga Kreativitas Anak Muda
Poros Perubahan untuk Depok, Partai Nasdem dan Partai Ummat Hadirkan NasMat
Minggu Tenang Pemilu di Depok, Simak Pesan Imam Budi Hartono
Bawaslu Depok Ingatkan Pengawas Pemilu Kecamatan Hingga TPS Tingkatkan Koordinasi
Nofel Saleh Hilabi Dorong Pemerintah Gratiskan Biaya Pendidikan
Di Depok Muncul Dugaan Politik Uang, Ini Penjelasannya Menurut Islam : Dibenci Allah SWT saat Kiamat