Adapun terkait potensi perbedaan awal Ramadan 1445 H, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH Sirril Wafa, menegaskan pentingnya saling menghormati dalam pelaksanaan ibadah, terutama selama bulan suci Ramadan.
Baca Juga: Di Podcast Observasi Radar Depok, BNPT Pesan Waspadai Virus Ideologi Radikal
Menurutnya, masyarakat Muslim Indonesia secara tahunan menghadapi potensi perbedaan dalam pelaksanaan ibadah, terutama terkait waktu awal dan akhir Ramadan.
Dalam konteks ini, perbedaan tersebut sering menjadi sumber ketegangan yang bisa memicu saling menyalahkan di antara umat Islam.
"Pengalaman yang telah berpuluh-puluh tahun bagi masyarakat Muslim Indonesia mestinya cukup menjadi pelajaran bahwa perbedaan dalam masalah furu'iyah (masalah cabang) bukan prinsip akidah keimanan (ushuliyah) itu sangat dimungkinkan. Maka, upaya saling memahami harus ditingkatkan," ujar Kiai Sirril.
Baca Juga: Hari Ini Kantor KPU Depok Digeruduk, PKS Membawa Tiga Tuntutan
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya bagi para tokoh agama dan umat Islam secara keseluruhan untuk meredam sentimen saling menyalahkan dalam pelaksanaan ibadah, terutama dalam konteks puasa Ramadan yang akan tiba dalam waktu dekat.
Hal ini penting, karena beberapa umat mungkin akan memulai puasa lebih awal atau lebih lambat dari yang lain.
Dia juga menyadari bahwa fenomena saling mengolok-olok dalam pelaksanaan ibadah sering muncul di media sosial dan bisa memiliki dampak yang berkepanjangan.
Baik tokoh agama maupun umat Muslim secara keseluruhan diharapkan dapat menahan diri dan menjaga toleransi serta penghormatan dalam menghadapi perbedaan pelaksanaan ibadah.
“Hal-hal semacam ini yang seringkali muncul di medsos, dan biasanya berbuntut panjang. Intinya baik tokohnya maupun umatnya harus bisa menahan diri untuk tidak saling mengolok-olok dengan caranya masing-masing,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Rekapitulasi Suara Pemilu Tingkat Kota Gagal Lagi, Saksi Parpol Langsung Ultimatum : Kamis Wajib Dihitung
Babak Baru Dugaan Kasus Pelecehan Seksual di Universitas Pancasila : Rektor Dicopot, Kampus Didemo, Korban Divisum
Hari Ini Rektor Non Aktif Universitas Pancasila Dipanggil Polda Metro Jaya, Yayasan Dipanggil LLDikti Wilayah III Jakarta
Pengamat Politik Endus Indikasi Kecurangan Perkara KPU Depok Tunda Rekapitulasi Suara Pemilu 2024, Begini Respon Parpol di Depok
Stok Beras Depok Berlimpah : Di Bulog Bogor 8 Ribu Ton, Di Distributor Depok Luber
Rektor Nonaktif UP, ETH Melawan! : Selasa Depan Dipanggil dengan Laporan Korban DF
Ungkap Kemirisan Nasib Seniman Komedi, Komeng : Kalau dari Dalam Gampang Merapihkannya