Heldi Nazir mengatakan, tidak bisa memberikan angka pasti dari kasus tersebut. Karena data valid dan akurat terkait kasus gagal ginjal ini berada ditangan Dinkes.
"Saya tidak bisa menyebutkan angka pastinya. Untuk data bisa diminta ke pihak Dinkes Depok," ucap Heldi Nazir.
Kendati demikian, Heldi Nazar mengklaim ada lebih dari 10 rumah sakit di Depok yang siap melayani dan membantu perawatan untuk pasien gagal ginjal.
"Di Depok cukup banyak rumah sakit yang siap untuk melayani pasien gagal ginjal, jumlahnya lebih dari 10," kata Heldi Nazir.
Baca Juga: Inisial T Juga Terlibat PMI Ilegal, Benny Jalani Panggilan Bareskrim
Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Depok, Arif Budiman, belum bisa memberikan penjelasan lebih dalam mengenai kasus gagal ginjal.
Menurutnya, untuk memahami penyebab gagal ginjal secara akurat, diperlukan data yang komprehensif dari perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam.
"Untuk menganalisis kasus gagal ginjal, kita harus melihat data terlebih dahulu. Data ini biasanya tersedia di perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam. Kita belum bisa memberikan penjelasan yang tepat tanpa data yang lengkap," jelas Arif Budiman.
Ia menjelaskan bahwa gagal ginjal dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti hipertensi dan diabetes melitus. "Penyebab gagal ginjal bisa berasal dari hipertensi, diabetes melitus, atau penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi penyebab secara sistemik melalui data yang ada," ujar Arif Budiman.
Arif Budiman menyebutkan, agar informasi lebih lanjut diperoleh dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) untuk mengetahui rincian data terkait persentase kasus gagal ginjal yang disebabkan oleh hipertensi, diabetes, dan faktor lainnya.
"Penting untuk mengkaji data lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penyebab dan prevalensi kasus gagal ginjal. Kami akan terus memantau dan mengevaluasi data yang ada untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat," tutur Arif Budiman.
Dinkes Jawa Barat mencatat, pasien cuci darah atau hemodialisis kepada anak di 27 kabupaten dan kota mencapai 125 orang sepanjang 2023.
Penyebab anak harus menjalani hemodialisis disebabkan oleh kerusakan ginjal Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Jawa Barat, Rochady Hendra Setya Wibawa mengatakan, angka pasien anak menjalani cuci darah dari Januari- Juli 2024 juga sudah menyentuh 77 kasus.
Baca Juga: Imam Budi Hartono Salut RUNDPK Volume 1 Buktikan Pemuda Depok Kreatif
Artikel Terkait
Kedepankan Mutu Pelayanan, Klinik Pratama Rawat Jalan Lapas Cibinong Jalani Survei Akreditasi : Hasilnya Bikin Kagum
Cocok Pimpin Jabar, Ulama Inginkan Ilham Habibie Bangun SDM Pesantren
Mohon Doanya, Dikit Lagi Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Bergelar Doktor
Otak dan Aktor Judi Online di Kamboja WNI Berinisial T
279 Peserta PPDB di Jawa Barat Dibatalkan, Ajuan Jalur Optimalisasi Depok Ditolak
Tinjau Gereja GST Agape Ministry, Imam Budi Hartono : Bukti Pemkot Depok Selalu Hadir Berikan Solusi Ditengah Masyarakat
Ilham Siap Dengan Segala Kemungkinan, Termasuk Jika Lawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar