Baca Juga: Perdana Digelar Meledak, Dewan PKS Depok Ade Firmasyah Sebut Bukti Keberlanjutan Pembangunan Kota
“Mudah-mudahan sekali lagi kita terus komunikasikan, kita juga bisa mewadahi khususnya buat orangtua yang mendapatkan ujian, punya anak-anak yang luar biasa, yang memang mungkin harus dididik melalui pendidikan TNI atau Polri,” tegas dia.
Sementara itu, Plt Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah 2, Lima Faudiamar menjelaskan, di wilayahnya yang meliputi Kota Depok dan Kota Bogor terdapat 17 siswa yang ikut dalam Program sekolah militer gelombang 1 ini.
Kegiatan ini dilakukan pada Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Cikole, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Walikota Depok Supian Suri Langsung Evaluasi Car Free Day, Ketua DPRD Beri Masukan Ini
“Di wilayah kami terdapat sebanyak 17 siswa yang ikut dalam program pendidikan karakter ini, Kota Depok sebanyak 4 siswa dan Kota Bogor sebanyak 13 siswa,” ujar dia.
Khusus Kota Depok, kata Lima Faudiamar, terdapat 4 siswa yang berasal dari 1 pelajar SMK Negeri 2 Depok dan 3 pelajar dari SMA Negeri 9 Depok, yang sudah memenuhi persyaratan. Termasuk tes kesehatan yang dilakukan KCD wilayah 2.
“Dari Depok, memang sebelumnya ada 10 pelajar. Namun, setelah pemeriksaan kesehatan terdapat masalah, kami tak mau mengambil resiko, jadi kami anulir untuk tidak mengikuti kegiatan ini dan hanya 4 pelajar yang lolos tes kesehatan tersebut,” ungkap dia.
Baca Juga: Flyover Juanda Depok Ditarget Rampung Lima Bulan
Lima Faudiamar mengakui, pelaksanaan gelombang pertama ini belum dilakukan secara maksimal, dikarenakan mepetnya waktu persiapan. Sehingga, hanya sedikit waktu untuk memberikan sosialiasi kepada seluruh sekolah.
“Gelombang pertama ini dilakukan mulai dari Senin (5/5) dan akan dilakukan selama 2 pekan dan akan langsung di langsungkan gelombang selanjutnya,” kata dia.
Menurut Lima Faudiamar, mekanise dalam mengikuti program sekolah militer ini berdasarkan data sekolah Bimbingan Konseling (BK) yang memiliki siswa kategori “Bandel”. Lalu, dimintai izin kepada orang tuanya dengan surat persetujuan.
Baca Juga: Hari Ini Koper Jemaah Haji Depok Diperiksa, Ini Barang yang Dilarang Dibawa
“Dengan adanya dasar persetujuan orang tua ini yang ditandatangani dengan matrai, baru kami bisa ikutkan kedalam program ini,” kata dia.
Dalam kategori tersebut, ujar Lima Faudiamar, seperti suka melakukan aksi tawuran, narkoba, kriminal. Bahkan, kecanduan gadget, hingga para orang tua sudah pasrah akan kelakukan para anaknya.
Artikel Terkait
Fenomena Jajanan Anak Non Halal Beredar, Dinkes Kota Depok Perketat Pengawasan Peredaran Makanan
Trans Jakarta Tambah Dua Rute di Kota Depok
Sajikan Car Free Day, Kota Depok Manfaatkan Satu Ruas Jalan Margonda Raya
Duh! Dedi Mulyadi Endus Pembentukan Tiga BUMD Baru di Depok Sarat Titipan, Ini Sarannya
Keberangkatan Haji Dimulai, Arab Saudi Siapkan Denda Rp 440 Juta dan Cekal Bagi Jemaah Ilegal
Penerbitan Visa Jadi Kendala, Petugas hingga Istri Wabup Terpaksa Tunda Keberangkatan
Perkara Pembakaran Mobil Polisi di Kota Depok : Hercules Telepon Kapolda Metro Jaya Suruh Tembak Kaki Pelaku Jika...