Senin, 22 Desember 2025

Anak Dedi Mulyadi Hentikan Pesta Pernikahannya Setelah Satu Polisi dan Dua Warga Meninggal Akibat Desakan Massa

- Jumat, 18 Juli 2025 | 18:24 WIB
Suasana kerumunan di alun-alun Garut pada acara pernikahan elit (Tangkap layar youtube Pelosok Sumedang)
Suasana kerumunan di alun-alun Garut pada acara pernikahan elit (Tangkap layar youtube Pelosok Sumedang)

RADARDEPOK.COM - Suasana semula penuh sukacita dalam syukuran pernikahan Putri Karlina, Wakil Bupati Garut, dan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, berubah menjadi duka mendalam.

Kerumunan warga yang membludak di area Pendopo Garut, tempat digelarnya pesta hiburan rakyat, menyebabkan insiden tragis yang merenggut tiga nyawa.

Pesta yang digelar pada Jumat (18/7/2025) sekitar pukul 13.30 WIB itu sebelumnya dipenuhi antusiasme masyarakat. Ribuan warga memadati lokasi untuk menikmati sajian dan rangkaian hiburan dalam acara balakecrakan, sebuah tradisi pesta rakyat khas Sunda.

Baca Juga: Begini Tragedi Pernikahan Wabup Garut Tiga Meninggal Akibat Desakan Massa saat Antre Makanan

Namun, situasi menjadi tidak terkendali ketika warga mulai berdesakan dan saling dorong untuk masuk ke area utama tempat makanan dan hiburan disediakan.

Akibatnya, sejumlah warga mengalami pingsan, dan tragisnya, tiga orang dinyatakan meninggal dunia, yaitu: Vania Aprilia (8), warga Kelurahan Sukamentri, Garut Kota, Dewi Jubaedah (61) dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota kepolisian.

Kondisi yang semakin tidak kondusif memaksa Maula Akbar Mulyadi, selaku pengantin sekaligus anak sulung Dedi Mulyadi, naik ke atas Babancong  -panggung kehormatan di Garu- untuk memberikan imbauan pembubaran diri kepada warga.

Baca Juga: Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi Wabup Garut Berakhir Duka, Tiga Meninggal Akibat Berdesakan

Dalam Bahasa Sunda, Maula menyampaikan permohonan kepada masyarakat agar segera meninggalkan lokasi demi mencegah jatuhnya korban tambahan.

 “Geus beres ayeuna mah… ieu teh paciweuh pisan, ngantrina kurang tertib… ayeuna urang tutup heula,” ujar Maula kepada warga.

Berdasarkan pantauan di lapangan yang dikutip dari Radar Garut, banyak warga terlihat kelelahan, sesak napas, hingga tak sadarkan diri akibat tekanan massa.

Baca Juga: Ketua Komisi B DPRD Kota Depok, Hamzah Minta Keseriusan Pemkot Lakukan Pengawasan Ketat Beras Oplosan

Beberapa di antaranya langsung mendapat penanganan medis darurat. Pihak keamanan dan panitia tampak kewalahan menghadapi jumlah warga yang jauh melebihi kapasitas area.

Kematian Bripka Cecep yang sedang menjalankan tugas pengamanan menambah pilu tragedi ini. Ia gugur saat berusaha mengendalikan arus warga yang memaksa masuk ke area panggung utama.

Acara yang dirancang sebagai bentuk “pesta untuk rakyat” ini pun resmi dihentikan lebih awal untuk mengantisipasi risiko lanjutan. Proses evakuasi korban dan penanganan medis dilakukan dengan cepat oleh tim gabungan yang bertugas.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X