RADARDEPOK.COM - Penyanyi dangdut sekaligus aktris, Ayu Rosmalina alias Ayu Ting Ting tengah menjadi sorotan publik.
Musababnya, dia sempat menggelar bazar pakaian bekas atau thrifting di halaman rumahnya, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, beberapa waktu lalu. Padahal, pemerintah tengah menggencarkan pelarangan thrifting.
Akibatnya, penyanyi dangdut asal Depok yang tenar dengan lagu Alamat Palsu itu tengah menjadi incaran Dinas Perdagangan dan Perindustrasian (Disdagin) Kota Depok.
Baca Juga: Imam Budi Hartono dan Supian Suri Masuk Radar PKS di Pilkada Depok, Berikut Sepak Terjang 5 Kandidat
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disdagin Kota Depok, Sony Hendro Prajoko menegaskan, pihaknya akan mencari kebenaran soal informasi tersebut.
"Pasti akan di data dan dicari infonya," ungkap dia kepada Radar Depok, Kamis (29/5).
Menurut Sony, Disdagin Kota Depok akan mencari tahu terlebih dulu asal muasal pakaian bekas yang dijual Ayu Ting Ting tersebut.
Baca Juga: Bismillah, Selamat Beribadah Calon Haji Depok
Sebab, pihaknya hanya berwenang melakukan pendaatan terhadap aktifitas jual beli pakaian bekas yang berasal dari luar negeri atau impor.
"Tinggal tergantung baju bekasnya. Apakah baju bekas milik dia, ataukah baju bekas impor. Kalau baju bekas impor, ya akan kita data. Tapi kalau baju bekas milik dia, ya tidak apa-apa, tidak perlu di data," jelas dia.
Sementara ini, dia memastikan, pihaknya tidak akan melakukan teguran kepada Ayu Ting Ting. Jika pakaian bekas itu terbukti berasal dari luar negeri.
Baca Juga: Orangtua Istri Korban KDRT di Depok Minta Keadilan, Sudah Jalani Sidang Perceraian
Maka, Disdagin Kota Depok akan melakukan pendataan dan meneruskannya ke Pemprov Jawa Barat dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Untuk thrifting impor, kan memang kami bukan melakukan teguran. Tapi melakukan pendataan impor pakaian bekas dan jual pakaian bekas impor. Selanjutnya, data kita kirim ke provinsi dan pusat," terang Sony.
Sejauh ini, beber Sony, pihaknya baru melakukan pendataan thrifting di Kecamatan Sukmajaya. Hal itu dikarenakan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melakukan pendataan ke lapangan.
Artikel Terkait
Cilangkap Sukseskan Sub Pin Polio
Lurah Se-Tapos Depok Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Lepas Sambut Lurah Pondok Petir Depok Bawa Harapan, Ini Isinya
Aturan Baru, ASN di Depok Diminta Disiplin
SD Se-Cinere Depok Adu Skil di O2SN