RADARDEPOK.COM - Debat publik kedua yang digelar KPU Kota Depok berjalan cukup panas antar kedua Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Depok, baik Nomor Urut 1 Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq (Imam-Ririn), maupun Nomor Urut 2 Supian Suri dan Chandra Rahmansyah (Supian-Chandra). Keduanya saling melemparkan bola panas dalam debat tersebut.
Adapun, debat publik kedua untuk Pilkada Depok 2024 ini digelar di Studio Inews Tower (MNC), Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/11) Pukul 20.00 WIB.
Kali ini, KPU Kota Depok dan para penelis sepakat untuk mengusung tema Sosial dan Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan lima sub tema yakni kesehatan, sosial budaya dan kearifan lokal, migrasi dan pertumbuhan penduduk, pendidikan, serta ketahanan keluarga.
Dalam momen ini, Ketua Visi Nusantara, Yusfitriadi dipercaya menjadi ketua panelis yang beranggotakan empat panelis lain yang turut hadir di studio, yakni Rektor Universitas Jakarta Global University, Eddy Yusuf. Ketua Program Pascasarjana Administrasi Publik, Heru Nurasa. Lalu Dosen Fisip Universitas Nasional, Yusuf Wibisono.
Terakhir, seorang Pegiat Pemilu, Jerry Sumampouw. Sungguh disayangkan, salah satu panelis yaitu Hermanto Siregar, selaku Rektor Perbanas Institute berhalangan hadir karena alasan pribadi yang tidak dapat ditinggalkan.
Tepat pukul 20.00 WIB, acara debat kedua pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok dimulai. Mulai terdengar suara gemuruh dan yel-yel dari pendukung kedua paslon.
Acara dipandu oleh dua moderator, yakni Yudi Handoyo dan Anita Dewi. Tidak lama berselang setelah naik ke panggung, moderator memanggil kedua paslon.
Pertama dipanggil, Paslon Calon Walikota Depok dan Calon Wakil Walikota Depok Nomor Urut 2, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah. Dengan ciri khasnya, pasangan Supian-Chandra mengenakan kemeja berwarna biru langit kompak berpeci hitam.
Setelahnya, dipanggil pula Calon Walikota Depok dan Wakil Walikota Depok Nomor Urut 1, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq. Berjalan dengan penuh percaya diri, Imam-Ririn menaiki panggung dan berdiri di atas podium.
Para pendukung dari kedua kubu semakin kencang meneriakan jargonnya masing-masing. Sehingga membuat moderator mengambil sikap dan meminta para tim sukses untuk tenang.
Sebelum debat dimulai, lagu Indonesia Raya tidak lupa dikumandangkan. Dinyanyikan merdu oleh Syarla Marz, semua hadirin di studio bernyanyi dengan tenang.
Dipanggil ke podium, Ketua KPU Kota Depok, Wili Sumarlin untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Wili Sumarlin menyapa berbagai para tamu undangan mulai dari pejabat pemerintahan, yakni Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Lienda Ratnanurdianny. Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna.
Gagah dengan baju loreng hijaunya, Dandim 0508, Kolonel Inf Imam Widhiarto. Adapula pria berbaju coklat, Kombes Arya Perdana selaku Kapolres Metro Depok. Hadir mewakili Kajari Depok, nampak duduk dipaling depan Kasi Intel Kejari Depok, M. Arief Ubaidillah, serta pula para pejabat KPU dan Bawaslu Kota Depok.
Tidak lupa, moderator juga menyampaikan sembilan tata tertib yang harus ditaati baik dari kedua paslon maupun para pendukung paslon. Tata tertib tersebut mengharuskan semua hadirin menggunakan pakaian yang sopan. Selalu menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan. Hanya orang-orang terdaftar dan memiliki id card yang boleh memasuki area debat.
Untuk pengantar dan pendamping hanya diperbolehkan mengantar ke area debat. Tim kampanye paslon harus menempatkan petugas penjaga kebersihan. Tidak diperkenankan membawa alat kampanye kecuali yang menempel di badan.