Segmen 6 (Closing Statement)
Pada sesi ini, setiap pasangan calon baik Imam-Ririn, maupun Supian-Chandra memberikan pernyataan penutup untuk meyakinkan warga Depok tentang apa yang akan mereka lakukan apabila terpilih di Pilkada Depok 2024. Di awal segmen, Chandra Rahmansyah diberikan kesempatan lebih dulu menyampaikan pernyataan penutup atau closing statement.
Dalam kesempatan itu, Chandra Rahmansyah menyajikan data soal angka kemiskinan, dan data biaya hidup di Depok yang kian mahal.
"Saya di sini ingin memberikan gambaran Depok dalam 2 dekade, di mana jumlah dan persentase penduduk miskin 2006 hingga 2023 meningkat dari 35 ribu hingga ke 62 ribu, jumlah pengangguran dari 2019 72 ribu di 2023 tetap di 72 ribu, kita tidak bisa membandingkan jumlah pengangguran antara di masa Covid dengan tahun 2023, tapi kita bandingkan 2019 dengan 2023 begini rasio ketimpangan pendapatan juga semakin meningkat sejak 2009 2009 hingga 2023 dari 0,3 menjadi 0,4 dengan rentang 0 sampai dengan 1," papar Chandra Rahmansyah.
Selain itu, Chandra Rahmansyah menuturkan, solusi untuk menekan angka angka tersebut dengan cara memajukan pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja.
"Ingin saya sampaikan sedikit bahwa terkait pendidikan seperti Pak Imam tadi sampaikan bahwa kewenangan terkait SMA itu adalah kemasuk ke dalam urusan konkuren berdasarkan Undang-undang Nomor 14 tentang pemerintahan daerah Tahun 2023, dimana itu adalah kewenangan bersama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah jadi tolong jangan ngeles lagi kalau nggak ada SMA dibilang itu bukan kewenangan kita," beber Chandra Rahmansyah.
Kemudian, Ririn Farabi Arafiq meminta masyarakat Kota Depok untuk tidak terpengaruh informasi hoaks yang bisa saja bertebaran jelang hari pencoblosan Pilkada Depok 2024.
"Kami sudah menyelesaikan banyak persoalan, ekonomi, infrastruktur dan kemiskinan di Depok. Apa yang disampaikan sebagian besar sudah kami lakukan, tidak ada kebaruan. Perubahan hanya omon-omon, toh nyatanya program lanjutan," jelas Ririn Farabi Arafiq.
Selanjutnya, giliran Imam Budi Hartono yang memberikan pernyataan penutup. Dia mengingkatkan Supian-Chandra soal sejumlah hal yang disampaikan dalam debat itu harus dengan fakta, lantaran dapat dibawa ke jalur hukum.
"Kota Depok bisa diumpamakan dengan pena, pesta, dan cinta. Pena melambangkan kota Depok sebagai kota ilmu pengetahuan dengan IPM tertinggi 82,53, pesta melambangkan program pro ekonomi rakyat pro gen Z dan milenial. Program Lebaran Depok akan dikembangkan menjadi festival seni dan budaya Betawi, Jawa, Sunda Sumatera dan lain-lainnya sehingga banyak orang datang ke Depok yang akan menjadikan ekonomi kita lebih berkembang. Cinta melambangkan ketahanan keluarga, melindungi hak perempuan, dan anak, UHC berobat gratis," tandas Imam Budi Hartono.
Sebagai informasi, dalam kesempatan itu, turut hadir unsur Forkopimda Kota Depok seperti Walikota Depok Mohammad Idris yang diwakili Pj Sekda Nina Suzana, Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana, Dandim 0508/Depok Kolonel Inf. Iman Widhiarto, Ketua DPRD Kota Depok Ade Supriatna, Ketua dan jajaran KPU Kota Depok, Kasi Intel Kejari Depok Muhammad Arief Ubaidillah.***