RADARDEPOK.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Depok membawa petaka. Dari total 771 siswa, 15 anak didik Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Quran, Kelurahan Bedahan, Sawangan, diduga keracunan selepas mengonsumsi paket makan bergizi gratis, pada Jumat (18/7).
Belasan siswa tersebut mengalami keluhan demam, diare, sakit perut dan mual-mual. Setelah peristiwa ini beberapa siswa dikabarkan ada yang belum masuk sekolah pada Senin (21/7). Namun beberapa diantaranya sudah ada yang masuk sekolah.
Kepala MI Darul Quran, Nurhayati membenarkan, terdapat sejumlah peserta didiknya yang diduga keracunan makanan, usai mengonsumsi paket MBG pada Jumat (18/7). Padahal, penyaluran paket MBG itu baru berjalan pekan pertama di sekolahnya.
Baca Juga: Terdakwa Oknum Anggota DPRD Depok Pernah Sekamar Bareng Korban dan Keluarga
“Pada Jumat (18/7) itu paket MBG yang disalurkan berupa nasi uduk. Tapi untuk lauknya saya lupa. Yang jelas itu keluhan soal pusing, mual-mual dan lain sebagainya di Jumat. Keluhan itu diketahui ketika anak-anak sudah pulang,” beber Nurhayati kepada Radar Depok, Selasa (22/7).
Hingga pada akhirnya, belasan siswa yang diduga keracunan makanan itu dilarikan ke puskesmas atau klinik terdekat secara mandiri, oleh orang tua atau wali murid untuk ditangani.
Mendapati kabar tersebut, Nurhayati langsung melaporkan temuan itu ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bedahan 3, sebagai pihak yang membuat serta menyalurkan paket makan bergizi gratis itu.
“Saya langsung laporan ke tim SPPG-nya bahwa ada keluhan seperti ini pada anak-anak. Dari mereka juga langsung merespon dan menyempatkan waktu untuk datang ke sekolah meminta keterangan,” kata Nurhayati.
Indikasi penyebab masalah tersebut, diduga disebabkan faktor keterlambatan pemberian paket makan itu kepada anak-anak. Hingga akhirnya makanan yang diberikan itu sudah terlanjur basi saat dikonsumsi.
Meski demikian, Nurhayati tidak menyalahkan sepenuhnya program MBG tersebut, karena penyebab pastinya masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak terkait.
Baca Juga: PN Depok Dituntut Hukum Berat Oknum Anggota Dewan Rudy Kurniawan, Ini Alasannya!
“Kami tidak mutlak menyalahkan program MBG itu. Karena kami juga belum tahu inti dari masalahnya. Cuma, laporan kejadian itu memang ditemukan serentak pada hari Jumat,” tutur Nurhayati.
Sebagai upaya agar hal serupa tak terulang kembali, Nurhayati mengungkapkan, sekolah akan selalu mencicipi paket MBG siswa yang tidak hadir, sebelum akhirnya diberikan kepada para peserta didik nantinya.
“Dengan adanya keluhan seperti ini, paket MBG yang disalurkan itu akan kami cicip dulu sebelum diberikan kepada anak-anak,” kata Nurhayati.