RADARDEPOK.COM – Dampak kebijakan 50 peserta didik dalam satu rombongan belajar (Rombel) yang gagasan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi jenjang SMA/SMK Negeri di Kota Depok memang benar-benar dipaksakan.
Hasilnya, ketimpangan jumlah murid baru hingga ketidaknyamanan belajar bagi siswa yang bersekolah di negeri terjadi di Kota Depok pada kegiatan belajar mengajar (KBM) hari pertama, Senin (21/7).
Pantauan Harian Radar Depok, banyak sekolah swasta yang harus kehilangan murid barunya dengan adanya kebijakan ini. Bahkan, di beberapa sekolah swasta di Kota Depok terdapat hanya 4 siswi dalam satu rombel.
Baca Juga: Diduga Pungli KIP-K! Mahasiswa Demo Kampus JGU Depok
Hal ini berbanding terbalik dengan sekolah negeri yang memiliki kapasitas hingga 50 siswa dalam satu rombel, dengan ukuran ruangan kelas yang tak terlalu besar. Namun, dipaksakan hingga hasilnya murid harus duduk hanya jarak 1 meter dari papan tulis.
Tak hanya itu, para siswa baru yang sekolah di negeri harus berteman akbab dengan keringat yang mengucur di sekujur tubuhnya. Dikarenakan, ruangan terbatas dan tak ada pendingin ruangan. Hanya diisi dengan beberapa kipas angin saja.
Bahkan, kondusifitas kelas juga menjadi hambatan dalam KBM yang akan dilaksanakan setiap harinya di setiap sekolah negeri, hingga hal ini dikeluhkan salah satu murid kelas 10 SMAN 1 Depok, Abdul Qadir.
Baca Juga: Driver Ojol Jabodetabek Tolak Wacana Potongan Komisi 10 Persen, Skema 20 Persen Masih Ideal
Abdul Qadir mengatakan, dengan adanya kebijakan ini sangat menjadi tantangan tersendiri baginya. Terutama, saat ini ia menjabat ketua kelas yang harus mengakomodir seluruh siswa yang berada di kelasnya.
“Pastinya ada perbedaan dari sebelumnya saya pada masa SMP, orangnya lebih banyak, kadang susah gitu ngaturnya, lumayan lah ada bedanya,” kata dia.
Abdul Qadir juga mengeluhkan terkait kenyamanan dari para siswa, terutama suhu yang panas ketika dalam kelas. Walalupun, di sekolahnya terdapat pendingin ruangan di setiap kelasnya.
Baca Juga: Sekelas Isi 50 Siswa di Depok! SMA Negeri Jumbo, 316 Calon Siswa Swasta Tarik Berkas
“Keterbatasan ruang gerak juga kami alami disini, karena saking banyaknya siswa dan besaran ruang kelas saat ini, saya berharap para pemerintah bisa memberikan pendingin ruangan untuk mengurangi sumpek,” ujar dia.
Di tempat yang sama, wakil kepala bidang humas SMAN 1 Depok, Iwan Setiawan menjelaskan, 50 siswa dalam satu kelas merupakan batas maksimal yang diperbolehkan untuk mengisi kelas dalam sekolah.
“Namun, sesuai dengan kemampuan sekolah. Kalau di SMAN 1 Depok terisi rata-rata 47-48 siswa perkelas yang terdiri dari 10 rombel yang ada,” ungkap dia.
Artikel Terkait
Kelanjutan Sidang Dugaan Asusila Rudy Kurniawan : Saksi Memberatkan Malah Meringankan, Aneh Bin Ajaib!
Pembangunan MTsN Depok Ditargetkan Rampung Oktober 2025
Jeanne Noveline Tedja : Depok Langgar Hak Anak untuk Hidup Sehat, Ini Penjelasannya
Kesaksian Korban Asusila Oknum Dewan Janggal, Kriminolog : Diduga Ada Tekanan dari Keluarga Rudy Kurniawan
Ketua Komisi B DPRD Kota Depok, Hamzah Minta Keseriusan Pemkot Lakukan Pengawasan Ketat Beras Oplosan
Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi Wabup Garut Berakhir Duka, Tiga Meninggal Akibat Berdesakan
Begini Tragedi Pernikahan Wabup Garut Tiga Meninggal Akibat Desakan Massa saat Antre Makanan