RADARDEPOK.COM – Ancaman banjir dan kekeringan menghantui perumahan berkonsep Jepang yang sedang digarap PT Graha Perdana Indah (GPI), di Kecamatan Bojongsari Kota Depok. Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) mewanti-wanti lahan yang sedang dimatangkan itu, terdapat mata air dan tangkapan air. Poin lainnya, jembatan yang merupakan aset pemerintah pun akan musnah.
Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya air (TKPSDA) Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Didit Wahyu Nurdiansyah mengatakan, lahan Situ Kancil terdapat mata air dan tangkapan air. Jika lahan tersebut dihilangkan, maka akan mengakibatkan kekeringan. Selain itu, lahan yang sebelumnya hijau digusur bisa menyebabkan banjir.
“Jangan sampai kehilangan wilayah barat (Depok). Karena daerah barat satu-satunya kawasan resapan air,” jelas Didit kepada Harian Radar Depok, Rabu (1/2).
Baca Juga: Molor Sebulan, Siap-Siap Kontraktor Jembatan Jatijajar Depok Kena Denda
Didit menilai, wacana pt gpi menghilangkan kali dan jembatan, sangat berdampak bagi masyarakat, dan menuai pertanyaan. Terdapat tiga poin permasalahan saat pt gpi melakukan pematangan lahan. Jika lahan tersebut tetap dihilangkan, maka kawasan penghijauan, tangkapan air, dan aset pemerintah, musnah.
“Terkait jembatan, jika pembangunan tersebut menggunakan anggaran pusat, artinya itu aset pemerintah. Maka, pt gpi harus menggantikan aset tersebut,” tegas dia.
Mengantisipasi hal tersebut, sambung Didit, pt gpi harus melakukan transparasi terhadap publik mengenai rencana pembangunan. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait luas lahan yang digunakan. Apakah akan dihilangkan, dan apa bentuk ganti materilnya.
Baca Juga: 35 Ribu Orang Indonesia Daftar Kerja ke Korea Selatan
“Kalau dihilangkan apakah pt gpi sudah membicarakan dengan masyarakat. Akan digantikan dengan apa, atau ganti rugi,” imbuh dia.
Bagian Legal pt gpi, Robi menegaskan, sejauh ini tidak ada pembongkaran terhadap jembatan yang terbentang kurang lebih 1,8 x 50 meter tersebut. "Tidak akan ada tindakan apapun yang akan dilakukan terhadap jembatan tersebut," ucap dia, Rabu (1/2).
Robi menambahkan, jembatan gantung tersebut kemunginannya akan dibongkar, jikalau masyarakat sekitar mengusulkan untuk dibuatkan akses jalan mobil dan motor melintas. "Semua tergantung keinginan warga masyarakat, jika mereka meminta untuk dibuatkan akses jalan, pasti akan kami buatkan," jelas dia.

Pada intinya, dia akan mendengarkan aspirasi dari apa yang diinginkan masyarakat. Karena pembangunan tersebut juga untuk kepentingan masyarakat bersama. "Yang pastinya kami tidak ingin menimbulkan konflik di lingkup masyarakat," kata dia.
Apabila suatu waktu jembatan rencananya akan dibongkar, sosialisasi kepada warga masyarakat akan dilakukan dulu. Karena pihaknya hanya mengikuti keinginan masyarakat. "Apalagi ini menyangkut dari kebutuhan lingkungan," tegas dia.
Perlu diketahui sebelumnya, lalu lalang truk pengangkut tanah begitu sibuk menguruk Situ Kancil di RW7 Kelurahan Curug, Bojongsari Kota Depok, Minggu (6/11/2022). Pemandangan itu sudah berlangsung sejak tiga bulan terakhir. pt gpi yang menyulap situ seluas 1,3 hektar menjadi tanah kosong.
Artikel Terkait
Gudang Lazada Bikin Susah Sinyal, Tiga RT Jatijajar Depok Dekat Bangunan Terdampak
35 Ribu Orang Indonesia Daftar Kerja ke Korea Selatan
Pertama di Indonesia, Barang Bukti Kejari Depok Dipoles Biar Mahal
Usulan Biaya Haji Memberatkan Jamaah Depok
176 Faskes Se-Depok Dilarang Minta Duit
Molor Sebulan, Siap-Siap Kontraktor Jembatan Jatijajar Depok Kena Denda