RADARDEPOK.COM-Semangat anak-anak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, untuk bersekolah sangat luar biasa. Setiap hari mereka rela berjalan kaki hingga berkilo-kilometer dan dihadapkan dengan medan jalan sulit demi bisa sampai di SMPN 2 Leuwiliang yang berada di Kampung Cianten, Desa Purasari atau kaki Gunung Halimun Salak.
Laporan : Achmad Kurniawan
Meski di tengah kesulitan akan fasilitas pembelajar, namun derap kaki setiap murid begitu semangat ketika mentari mulai terbit. Mereka begitu bersemangat mengenyam pendidikan untuk memberikan yang terbaik pada orang tuanya.
Baca Juga: Bertemu Rektor dan Mahasiswa Unisba, Dedi Mulyadi Siap Fasilitasi Dialog DPRD Jabar dengan Mahasiswa
Memang tak bisa dipungkiri, dari bali mata yang lirih setiap murid, ada harapan yang begitu besar agar mempunyai fasilitas sekolah yang sama dengan sekolah lain, seperti jaringan internet.
Tak hanya itu, akses yang cukup sulit membuat mereka menaruh harapan akan transportasi yang menunjang mereka dalam mengabdi pada pendidikan.
Guru SMPN 2 Leuwiliang, Hermanto mengungkap, anak didiknya setiap hari berjalan kaki sejauh 7 kilometer dengan akses infrastruktur jalan yang rusak.
"Perjuangan banget anak-anak demi bisa sekolah," tuturnya.
Kondisi serupa juga dirasakan para guru, tidak sedikit dari mereka.yang bukan warga Kecamatan Leuwiliang.
Baca Juga: Keluarga Affan Kurniawan Terima Bantuan Rumah dari Pemerintah
"SMPN 2 Leuwiliang ini kan berada di perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Tidak hanya infrastruktur jalan saja yang rusak, tapi juga belum terjangkau jaringan internet, sehingga ketika pembelajaran dilakukan online tidak terakses," terangnya.
Menurutnya, meskipun ada jaringan Wi-Fi, akan tetapi itu tidak maksimal digunakan.
"Kemarin saja kami ada kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tidak berjalan maksimal karena terkendala jaringam internet sehingga diadakan susulan," ucapnya.