bogor-raya

Nasib Ngambang di Jalur Tambang Parung Panjang : 213 Tewas, 2182 Warga ISPA, hingga 2.700 Truk Lalu Lalang

Senin, 22 September 2025 | 06:05 WIB
Foto udara suasana kemacetan parah yang didominasi truk tambang dan kendaraan pribadi di Jalan M. Toha, Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/8/2025). ((Dery Ridwansah/ JawaPos.com))

RADARDEPOK.COM-Aktifitas pertambangan yang masuk dalam dua wilayah yaitu Parung Panjang, Kabupaten Bogor dan Legok Banten, Kabupaten Tangerang, menjadi catat kelam yang tak tertangi secara baik sejak 1974. Pasalnya, konflik terus terjadi antar aktivitas truk tambang dengan kebutuhan masyarakat sekitar.

Fakta mencatat, kawasan tambang tersebut menjadi jalur neraka karean tak sedikit nyawa yang melayang. Data yang dikantongi Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGTJ) Kabupaten Bogor ada 213 orang yang meninggal dalam kurun waktu 2018 hingga 2025.

Bukan hanya ancaman kecelakaan lalu lintas semata. Penyakit ISPA juga meneror kawasan tersebut, mengingat material debu di wilayah sekitar kian membabi buta, belum lagi asap pekat dari truk tronton yang lalu lalang tanpa ampun setiap harinya.

Baca Juga: Lanjutkan Pengabdian, Wali Kota Prabumulih: Setiap Keputusan harus Matang

Dari data yang digali Radar Depok kasus ISPA yang terjadi di kawasan tersebut terjadi peningkatan. Pada 2022 ada 1885 warga terjangkit ISPA dan di 2023 menjadi 2182 warga.

Jalur pertambangan Parung Panjang yang mendapat sematan ‘jalur neraka’ akibat infrastruktur yang memprihatinkan. Sepanjang hampir 28,3 kilometer jalanan membentang di Parung Panjang, sekitar 14 kilometer diantaranya mengalami kerusakan ekstrem.

Bahkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan, Jawa Barat tidak bisa menanggung perbaikan jalan Parung Panjang sendirian, karena dibutuhkan dana hingga sekitar Rp1,2 triliun untuk memulihkan kawasan tersebut secara menyeluruh.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Soroti Gaya Hidup dan Peran Pencegahan dalam Kesehatan: Negara Harus Hadir Lebih Awal

“Jumlah yang mustahil ditanggung oleh provinsi saja karena cakupannya sangat luas (lebih dari 600 kecamatan),” ungkapnya.

Pria yang dikenal dengan KDM itu juga menambahkan, Parung Panjang menjadi kawasan hulu yang selama ini memasok material bangunan ke proyek-proyek besar di Jakarta dan Tangerang, namun warga di sana justru menanggung dampak kerusakan infrastruktur, polusi, dan penyakit ISPA. 

Tuntaskan Masalah Lewat Rapat Lintas Daerah

Dalam melakukan penanganan yang komperhensif soal konflik di Jalur Parung Panjang, membuat Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang duduk bersama pada Jumat (20/9/2025) dengan pembahasan Rapat Lintas Daerah dengan Pembahasan Penyelesaian Persoalan Truk Angkut Tambang di Kecamatan Parung Panjang antara Pemkab Bogor dengan Pemkab Tangerang di Pendopo Bupati Bogor, yang berlangsung di Pendopo Bupati Bogor.

Baca Juga: Tim Pengabdian UPNVJ Tingkatkan Produktivitas UMKM Meruyung Fish Farm Melalui Diversifikasi Produk

“Pemkab Bogor telah menyiapkan langkah konkret, termasuk mengalokasikan anggaran APBD pada Maret–April 2025 untuk perbaikan infrastruktur di Parung Panjang, Rumpin, dan wilayah terdampak lainnya,” papat Rudy Susmanto usai Rapat Lintas Daerah.

Rudy Susmanto menyampaikan, komunikasi yang kurang efektif antar pihak selama ini menjadi salah satu hambatan penyelesaian persoalan.

Halaman:

Tags

Terkini

Sah! Muhamad Yusril Nakhodai PK KNPI Ciawi

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:21 WIB

MPI Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali di Kejurda Jabar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:52 WIB

Ini Tiga Titik Hambat di Jalur Puncak Bogor

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB

Pemkab Bogor Semangat Sukseskan Program MBG

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:45 WIB