Senin, 22 Desember 2025

Upaya Meruyung Jauhi Warganya dari Riba, Bentuk Posko Pengaduan, Gencarkan Sosialisasi Anti bank Keliling

- Selasa, 3 Oktober 2023 | 15:45 WIB
Lurah Meruyung, Asep Suherman foto bersama warga dengan spanduk menolak keberadaan bank keliling di wilayahnya (Aldy Rama )
Lurah Meruyung, Asep Suherman foto bersama warga dengan spanduk menolak keberadaan bank keliling di wilayahnya (Aldy Rama )

RADARDEPOK.COM - Sebagai upaya untuk mengurangi keresahan warga dari bank keliling atau rentenir. Masyarakat di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo membentuk posko pengaduan bagi warga yang terjerat bank keliling atau rentenit, yang terletak di Kantor Kelurahan Meruyung.

Keresahan warga terkait oknum bank keliling atau rentenir, kini dijawab oleh Lurah Meruyung, Asep Suherman dengan membuka posko warga yang terjerat bank keliling. Posko ini dibuka setuiap hari, demi melayani warga yang memiliki masalah dengan bank keliling.

Semua ini, berawal dari banyaknya aduan warga yang terlilit hutang. Karena itu, aparatur kelurahan Meruyung, bersama lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), beserta tiga pilar bermusyawarah.

Baca Juga: Diduga Nistakan Agama, MUI Dukung Kepolisian Penjarakan Dokter Richard Lee

Hingga akhirnya, berbagai unsur masyarakat yang terlibat dalam musyawarah ini sepakat, untuk membentuk posko pengaduan guna mengatasi permasalahan dengan bank keliing yang dimaksud.

Selain membentuk posko, sosialisasi terkait bahaya meminjam uang kepada bank keliling juga akan diberikan lantaran memiliki sifat riba. Karena, uang yang dipinjam harus dikembalikan dengan bunga yang sangat besar.

"Kami akan sosialisasikan ini dalam setiap kegiatan di lingkungan, baik dalam acara keagamaan maupun kegiatan bersama masyarakat," ujar Lurah Meruyung, Asep Suherman.

Baca Juga: Karyawan Wilmar Peringati Hari Batik dan Pancasila Dengan Penuh Kebanggaan

Sosialisasi dengan hal yang berkaitan dengan riba ini juga harus dilakukan para tokoh masyarakat dan tokoh agama, sebagai upaya untuk mendorong masyarakat agar menjauhi bank keliling. Karena akan menyusahkan diri sendiri dikemudian hari.

"Memang awalnya diberi kemudhan. Tapi akhirnya akan membuat warga kesulitan, karena harus mengembalikan uang yang banyak," demikian Asep Suherman menandaskan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X