RADARDEPOK.COM - Menjaga kebersihan lingkungan, dilakoni sebagai kebiasaan yang diwariskan RW15 Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Gotong-royong tiap pekan, dianggap sebagai tradisi untuk menjaga lingkungan tetap bersih.
Laporan : Risky Dwi Lestari
“Ibu tolong ambilkan saya sapu lidi itu,” ucap warga RW15 Kelurahan Pondok Petir. “Iya, sekalian sama pengki-nya ngga,” timpal ibu yang mengenakan hijab warna hitam itu.
Begitulah keriuhan tat kala RW15 Pondok Petir ingin melakoni warisan bebersih di akhir pekan. Udara sejuk dan keasrian lingkungan pun mengiringi aksi sosial tersebut.
Ketua RW15 Pondok Petir, Hamdi menuturkan, kegiatan ini menjadi rutin tiap pekan. Bisa Sabtu atau Minggu, semua berdasarkan kesepakatan masing-masing RT. Aksi bebersih ini dilakukan RT1, RT2, RT3 dan RT4.
“Untuk kawasan Balai RW, membersihkan teras, halaman, kamar mandi, wastafel dan ruang peralatan. Jadwal pembagian bebersih beda-beda,” tutur Hamdi
Alat kebersihan dibawa masing-masing. Aksi bebersih mulai dari musala. Yang dibersihkan teras, tempat imam, vakum pada karpet di ruang salat. “Alat-alat kebersihan, warga membawa sendiri dan ada juga yang disediakan di Balai RW atau di musala,” tutur Hamdi.
Baca Juga: Mengulas Seputar Yayasan Sahabat Ciliwung Depok, Boyong Berbagai Penghargaan Sejak 2014 : Bagian 3
Setelah selesai aktivitas. Warga senantiasa memperkuat silaturahmi melalui makan bersama atau meriung. Anggaran makan bersama berasal dari swadaya maupun bersifat sukarela.
“Target saya, semua warga peduli dengan lingkungan dan merawat fasilitas RW15 secara guyub. Saya ingin RW15 Bergerak, Sehat, Bahagia dan Guyub,” jelas Hamdi.
Koordinasi penggerak kegiatan RW15 Pondok Petir, Rizki Kusuma Wardani mengungkapkan, sasaran bebersih untuk kawasan musala dan gedung RW (Posyandu). “Gedung posyandu rencananya akan direnovasi menjadi gedung RW,” ungkap Rizki.
Baca Juga: Mengulas Seputar Yayasan Sahabat Ciliwung Depok, Arungi Sungai Seraya Edukasi Masyarakat : Bagian 2
Rizki menjelaskan, pembagian jam maupun hari untuk kerja bakti berasal dari kesepakatan masing-masing RT. “Untuk jamnya, itu kesepakatan dari dari RT tersebut. Biasanya tidak lebih dari 2 jam,” pungkas Rizki.***
Artikel Terkait
Banding, Harvey Moeis Divonis 20 Tahun Penjara
Retret Kepala Daerah Bisa Habiskan Rp22 Miliar, Menginap 8 Hari di Magelang Ditanggung APBN
PT Indofermex Depok Akui Pengolahan Ragi Bocor, Klaim Tidak Ada Bahan Berbahaya
Naturalisasi Miliano Jonathans Bocah Depok Semakin Dekat, Ini Kata Sang Kakek
Ramai-ramai Laporkan PIK 2 Telah Melanggar HAM Berat
Pengamat Ekonomi, Kadin, dan DPRD Depok Bilang Begini Jika Anggaran Diefisiensi
Mahasiswa UI Depok Gelar Konsolidasi, Rencanakan Demo Terkait Isu Efisiensi