Tri Juliana, Driver Ojek Online Perempuan dari Depok : Sarjana, Hampir jadi Korban Asusila, Pantang Gengsi

Baca Juga: RW14 Bojongsari Depok Galakan PHBS

Dia juga bercerita, daerah jalan Bogor seperti Parung, memiliki resiko. Ojek pangkalan menjadi kendala mereka untuk mengantarkan penumpang. tidak perlu jauh-jauh, bahkan wilayah stasiun mempunyai peraturan. Ojek online tidak boleh menjemput atau menurunkan penumpang tepat di depan maupun di belakang stasiun. Di depan stasiun bentrok dengan angkot sedangkan untuk belakang stasiun, bentrok dengan ojek pangkalan.

Sebagai pengemudi ojek online, tentunya punya kisahnya masing-masing dalam mendapatkan penumpang, terutama yang nakal. Tri pernah mendapati penumpang pria dewasa yang hampir melecehkan dirinya. Dia dibuat berputar-putar sekitar daerah Sawangan oleh penumpangnya.

Baca Juga: Anak 7 Tahun suspeck Gagal Ginjal, Setelah Minum Obat Penurun Panas

Ketika melewati daerah sepi, badan penumpang tersebut mulai mendekati punggungnya dengan cara yang aneh. Merasa risih, akhirnya dia menegaskan penumpang tersebut untuk turun dari motornya saat itu juga tanpa dibayar. Dengan segera dia melaporkan kejadian itu ke pihak customer service untuk pengemudi agar dibekukan akun penumpang tersebut.

Selama menjadi tukang ojek online, apalagi perempuan, Tri tidak merasakan yang namanya malu ataupun gengsi. Dirinya merasa bangga dengan apa yang dilakukan dan dikerjakannya. Dia aka terus menempuh rintangan itu untuk mencapai rezeki yang halal.

Baca Juga: 62 Ribu Jamaah Haji Lansia, Kemenag Siapkan ini?

“Saya ga ada rasa mindernya sebagai perempuan yang ngojek itu. Dari SD saja saya sudah jualan, seperti jualan makanan, pulpen, dan sebagainya. Dari kecil sudah kebentuk mental berani. Untuk harapan, semoga saja bisa mendapatkan orderan yang ramai seperti dulu, bahkan melebihi target agar mendapatkan bonus,” jelasnya. (*)