Senin, 22 Desember 2025

Sikap Dedi Mulyadi Terhadap Demonstrasi Pelaku Usaha Parawisata, Tetap Tolak Cabut Larangan Study Tour

- Selasa, 22 Juli 2025 | 09:13 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tetap tolak cabut putusan larangan study tour  (Instagram/@dedimulyadi71)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tetap tolak cabut putusan larangan study tour (Instagram/@dedimulyadi71)

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi demonstrasi yang dilakukan oleh para pelaku usaha pariwisata di Gedung Sate, Bandung, yang menuntut pencabutan larangan kegiatan study tour sekolah.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui video di akun media sosial pribadinya, @dedimulyadi71 pada Selasa, 22 Juli 2025.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dirinya tetap menolak mencabut Surat Keputusan (SK) larangan study tour yang diberlakukan di seluruh wilayah Jawa Barat.

“Kemarin ada demonstrasi di Gedung Sate, bahkan sampai memblokade Jembatan Pasopati. Mereka adalah para pelaku jasa usaha kepariwisataan penyelenggara travel, sopir bus, dan pengusaha bus yang mendesak saya untuk mencabut SK larangan study tour,” ungkap Dedi.

Baca Juga: Erosi Sungai Cigede Teror Warga Gunung Putri, Satu Hektar Tanah Lenyap!

Dedi menjelaskan bahwa larangan tersebut tidak dimaksudkan untuk mematikan industri pariwisata, tetapi hanya mengatur kegiatan study tour sekolah yang dinilai memberatkan orang tua dan sering kali menyimpang dari tujuan pendidikan.

“Yang protes itu para pelaku pariwisata. SK saya jelas: yang dilarang adalah kegiatan study tour, bukan pariwisata secara umum,” tegasnya.

Menurut Dedi, aksi demonstrasi justru memperlihatkan bahwa kegiatan study tour selama ini lebih condong menjadi kegiatan piknik atau rekreasi, bukan kunjungan edukasi.

Baca Juga: Kelurahan Jatijajar Depok Aktif Dampingi Korban Kebakaran, Ini yang Dilakukan Lurah

“Bisa dibuktikan, yang berdemonstrasi adalah para pelaku jasa pariwisata. Bahkan, demonstrasi ini juga mendapat dukungan dari asosiasi Jeep di Yogyakarta, khususnya yang beroperasi di kawasan wisata Gunung Merapi. Jadi, bukan hanya dari Jawa Barat, tetapi juga pelaku wisata dari luar daerah ikut terlibat,” tambahnya.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa kebijakan ini dibuat untuk melindungi orang tua siswa dari beban biaya tambahan yang seringkali tidak relevan dengan kebutuhan pendidikan.

“Insya Allah, Gubernur Jawa Barat akan tetap berkomitmen menjaga ketenangan orang tua siswa agar tidak terlalu banyak pengeluaran biaya di luar kebutuhan pendidikan. Sikap saya akan tetap berpihak pada kepentingan rakyat banyak, menjaga kelangsungan pendidikan, serta mengefisienkan biaya yang tidak berkaitan dengan pendidikan karakter maupun pertumbuhan pendidikan Panca Waluya,” jelasnya.

Baca Juga: MPLS SMK Multicomp Depok Berjalan Kondusif, Sekolah Ungkapkan Penyebab Berkurangnya Siswa Baru

Ia menambahkan, industri pariwisata tetap bisa tumbuh tanpa ketergantungan pada kegiatan study tour.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febry Mustika Putri

Sumber: Instagram/@dedimulyadi71

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X