RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali mendengarkan keluhan warga, kali ini di Desa Wadas, Kabupaten Karawang.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada Jumat, 25 Juli 2025, Dedi bertemu dengan Kepala Desa Wadas dan perwakilan masyarakat untuk meluruskan masalah terkait rekrutmen tenaga kerja PT FCC Indonesia yang memicu keresahan warga.
Warga Desa Wadas sebelumnya mengeluhkan proses perekrutan tenaga kerja PT FCC Indonesia.
Dari lebih dari 100 orang pendaftar asal Wadas, hanya 2 orang yang diterima bekerja, sementara perusahaan justru lebih banyak merekrut lulusan dari SMK 1 Karawang, SMK Cikini KIIC, dan SMK 12 Bandung.
Perusahaan beralasan bahwa banyak pendaftar dari Desa Wadas belum memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan, terutama dalam keterampilan dasar seperti matematika dan kemampuan teknis.
Hal ini memicu rasa kecewa dan kekecewaan masyarakat setempat yang merasa diabaikan dalam kesempatan kerja di kawasan industri Karawang.
Untuk mengatasi masalah ini, Dedi Mulyadi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang menyiapkan program pelatihan keterampilan dasar, seperti matematika, bagi warga Wadas yang gagal lolos seleksi.
“Mulai hari Senin, 100 orang lebih yang belum direkrut akan mengikuti pelatihan dasar matematika. Lokasinya di desa dan disiapkan oleh Dinas Tenaga Kerja provinsi serta Kabupaten Karawang. Cari guru terbaik, honornya dari saya, kalau belum ada,” tegas Dedi.
Selain itu, mekanisme rekrutmen akan diubah menjadi sistem digital (online) agar lebih transparan.
Warga hanya perlu melengkapi dokumen tambahan seperti medical check-up dan SKCK setelah dinyatakan lolos seleksi, agar tidak ada lagi warga yang terbebani biaya sebelum diterima bekerja.
Masalah ini juga sempat memanas karena ucapan manajer HRD PT FCC Indonesia yang dianggap menyinggung warga Karawang.
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Karawang, dan Dedi meminta masyarakat untuk menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.