Senin, 22 Desember 2025

Hari Santri, Hari Sumpah Pemuda dan Kebangkitan Indonesia

- Minggu, 29 Oktober 2023 | 16:40 WIB
Azman Ridha Zain
Azman Ridha Zain

Besarnya harapan terhadap kaum santri tersebut tidak terlepas dari corak pemikiran dan perilaku santri yang telah ditempa dan teruji selama bertahun-tahun dalam bingkai nilai-nilai ketinggian budi pekerti luhur sebagai wujud implementasi yang sebenarnya dari dasar negara Pancasila dan UUD 1945.

Diantara nilai-nilai budi pekerti luhur yang dihasilkan dari pendidikan dan pembangunan karakter santri dan pesantren adalah nilai-nilai religius, nasionalis, integritas, kesederhanaan, kemandirian, keikhlasan, gotong royong, mampu menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada aqidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil alamin, memiliki solidaritas yang tinggi, serta bersikap tawadhu dalam berbagai situasi dan kondisi. Selain itu santri juga memiliki kepedulian untuk membela hak-hak bangsa dari segala bentuk penjajahan dan kezaliman, cinta damai, sikap saling melindungi, dan bekerja sama antar pemeluk agama untuk menjaga keutuhan dan kesatuan negara sebagaimana yang selama ini dicontohkan oleh para ulama dan santri.

Baca Juga: Jakarta Global University Latih SMKN 1 Cileungsi Soal Penyusunan Modul Digital

Bahkan lebih jauh, bila melihat potensi kontribusi santri dalam ranah publik, santri memiliki peluang yang besar dan ditunggu partisipasinya untuk membangun bangsa dalam bentuk yang konkrit dan dapat dirasakan langsung dampak manfaatnya bagi masyarakat maupun perubahan kehidupan bangsa menjadi lebih baik. Diantara peran tersebut adalah menjaga harmoni sosial, menjalankan peran sosial dan kemanusiaan, serta berkontribusi untuk mengisi ruang bagi munculnya pemimpin-pemimpin yang berintegritas dan berkepemimpinan kuat untuk masa depan bangsa. Karena sejatinya santri adalah agen perubahan yang berperan dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, serta menjadi garda terdepan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Karena memiliki berbagai keunggulan dari berbagai sisi positif tersebut di atas maka sebenarnya santri memiliki peran besar dalam membangun peradaban bangsa Indonesia yang lebih baik.

Bila mengacu pada euforia perhelatan pemilihan presiden dan wakil presiden maupun anggota legislatif dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, partisipasi politik kaum santri dapat disalurkan melalui dua kanal yaitu melalui jalur infrastruktur politik dan suprastruktur politik.

Baca Juga: Janji Anies Baswedan Untuk Kota Depok, Perbaiki Jalan Raya Sawangan, Selesaikan Kemacetan di Depok

Melalui suprastruktur politik yang mencakupi unsur Trias Politika bernegara, santri alumni pesantren sudah banyak yang berkiprah, baik itu sebagai pejabat pemerintahan, anggota atau calon anggota legislatif, maupun berkecimpung di ranah yudikatif. Melalui peran aktif dalam berbagai ranah ini sebenarnya santri sudah menunjukkan peran strategis melalui sentuhan dan warna partisipasi yang tampak lebih religius, lebih humanis dan lebih mengedepankan nilai-nilai moralitas yang tinggi di tengah isu negatif maraknya kasus korupsi, kolusi, nepotisme dan berbagai perilaku negatif lainnya yang kerap terjadi dalam lingkaran jabatan pelayanan publik di lingkup pemerintahan maupun legislatif.

Adapun melalui infrastruktur politik, peran partisipatif santri dapat termanifestasikan dalam bentuk organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, partai politik, hingga media massa, di mana jalur ini dapat menjadi wadah perjuangan yang inklusif bagi para santri dan ulama untuk menyalurkan ide-ide dan pemikiran mereka. Hal ini dapat terlihat dari keberadaan ormas Islam seperti NU dan berbagai partai politik Islam lainnya yang aktif berdakwah melalui jalur sosial budaya dan politik.

Baca Juga: BPN Depok Ajak Kaum Milenial Pahami Tujuh Program Prioritas Kementerian ATR/BPN untuk Generasi Z

Menyadari bahwa saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin dan pejabat publik yang dapat diandalkan dan diharapkan dapat membawa Indonesia bangkit menjadi negara maju, benar-benar merdeka dari berbagai keterbelengguan, mandiri dan memiliki kedaulatan yang kuat sebagai sebuah bangsa yang memiliki potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang besar dan melimpah, sudah saatnya preferensi pemilihan pemimpin masa depan bangsa lebih didasarkan pada sisi rasionalitas berdasarkan pertimbangan hati nurani, akal sehat, profesionalitas, integritas, sosok nasionalis yang berjiwa bangsawan, memiliki visi misi besar yang lebih mementingkan kepentingan maupun kemaslahatan bangsa dan negara dibanding sekedar kepentingan sesaat, kepentingan kelompok dan cawe-cawe politik yang mengabaikan aspek ketuhanan, kemanusiaan, integritas, moralitas, keadaban maupun kedaulatan bangsa dan negara.

Peringatan Hari santri ke-9 tanggal 22 Oktober 2023 mengusung tema “Jihad Santri Jayakan Negeri”. Tema ini dapat dimaknai secara historis dan kontekstual. Secara historis, tema ini ingin mengingatkan bahwa para santri memiliki andil besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Secara kontekstual, “Jihad Santri Jayakan Negeri” menegaskan bahwa santri terus berkontribusi aktif dalam memajukan negeri.

Baca Juga: Posmaja Irema Sawangan Baru Terbentuk

Adapun Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 tanggal 28 Oktober 2023 ini mengusung tema “Bersama Majukan Indonesia”. Tema ini mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan berkolaborasi dalam memajukan Indonesia.

Dengan demikian, melalui peringatan Hari santri dan Hari Sumpah Pemuda tahun 2023 ini, diharapkan akan muncul semangat dan sinergi bersama seluruh anak bangsa untuk menghasilkan generasi pemimpin masa depan bangsa dan ide-ide kreatif yang mampu membawa negara yang kita cintai ini ke gerbang kebangkitan dan kemajuan untuk menghadapi Indonesia emas tahun 2045 sekaligus mampu menghadapi berbagai hambatan dan tantangan dalam berbagai bidang yang saat ini sedang menjadi pekerjaan rumah seluruh elemen bangsa. Menurut Richard J. Hackman seorang pakar psikolog sosial, dalam buku "Leading Teams", pemimpin tersebut adalah yang mampu membentuk lingkungan yang mendukung, menginspirasi, dan memungkinkan anggota tim untuk bekerja secara sinergis. Pemimpin tersebutlah nantinya yang diharapkan mampu menginspirasi dan membawa kemajuan Indonesia dalam bingkai persatuan dan keadilan yang membawa kesejahteraan. ***

Oleh : Azman Ridha Zain

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Membangun Komunikasi Inklusif Bagi Difabel

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB

Satu Negeri Dua Realitas

Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB

Menembus Pasar Internasional dengan Produk Daur Ulang

Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB
X