Rekomendasi
-
Melaksanakan pelatihan rutin bagi perawat tentang penilaian cepat gejala stroke menggunakan skala seperti FAST (Face, Arm, Speech, Time) dan NIHSS (National Institutes of Health Stroke Scale).
-
Memberikan sertifikasi khusus bagi perawat yang bertugas di unit emergensi dan stroke.
-
Memanfaatkan teknologi seperti sistem alarm digital untuk aktivasi cepat Code Stroke
-
Melakukan audit klinis secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan Code Stroke.
-
Mengembangkan indikator kinerja utama (Key Performance Indicators) untuk mengukur keberhasilan intervensi keperawatan.
Dampak yang Diharapkan
1. Peningkatan kecepatan dan akurasi dalam penanganan stroke akut di rumah sakit.
2. Penurunan angka mortalitas dan morbiditas akibat stroke.
3. Peningkatan kompetensi dan kepuasan kerja perawat dalam penanganan pasien stroke.
4. Optimalisasi penggunaan sumber daya rumah sakit untuk penanganan stroke.
Optimalisasi Code Stroke di rumah sakit membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh elemen, terutama dalam keperawatan dan manajemen keperawatan. Kebijakan ini tidak hanya akan meningkatkan hasil klinis pasien, tetapi juga memperkuat kapasitas layanan kesehatan secara keseluruhan. Implementasi yang konsisten dan komprehensif akan memastikan bahwa setiap pasien stroke mendapatkan penanganan terbaik dalam waktu yang paling kritis.
Referensi
Buleu F, et all (2024). Artikel Code Stroke Alert: Focus on Emergency Department Time Targets and Impact on Door-to-Needle Time across Day and Night Shifts. Journal Personalized Medicine.
Hidayat Rakhmad, dkk (2023). Optimizing Stroke Care in Indonesia: A Policy Brief on Expanding Access to Thrombolysis for Improved Outcomes. Department of Neurology Cipto Mangunkusumo National Hospital.