Senin, 22 Desember 2025

Universitas Pancasila Seleksi Bacarek di Tengah Polemik Dugaan Pelecehan Seksual, Rektor Nonaktif Ancam Laporkan Dua Karyawan

- Senin, 4 Maret 2024 | 07:15 WIB
AKSI : Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila di depan gedung rektorat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (27/2) yang menolak adanya dugaan pelecehan seksual.  (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
AKSI : Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila di depan gedung rektorat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (27/2) yang menolak adanya dugaan pelecehan seksual. (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

Baca Juga: Selisih Suara Limo Bikin Panas Rekapitulasi, Begini Kronologisnya

Amanda mengungkapkan, hasil pemeriksaan psikologi forensik RZ dan DF, dua korban dugaan pelecehan seksual Rektor Universitas Pancasila, di RS Polri Kramat Jati sudah keluar. Namun dia tidak bisa menjelaskan hasilnya. "Hasilnya langsung diserahkan ke Polda," ujar dia.

Kamis (29/2) lalu, kuasa hukum Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno, Faisal Hafied mengatakan, bakal membuat laporan balik setelah kliennya dilaporkan dua karyawannya lantaran dugaan pelecehan seksual.

"Kami akan melakukan langkah-langkah hukum lain untuk membela klien kami. Bisa ditunggu beberapa hari ke depan," kata Faisal.

Baca Juga: Rektor Nonaktif UP, ETH Melawan! : Selasa Depan Dipanggil dengan Laporan Korban DF 

Terpisah, sampai Jumat (1/3), pukul 16:00 WIB, menurut data PPR UP, telah terjaring 16 nama Bacarek yang telah mengirimkan dokumen lengkap.

Verifikasi data terhadap ke-16 nama Bacarek UP itu mencakup surat pernyataan tanggung jawab, jaminan kebenaran dokumen, daftar riwayat hidup, dan deskripsi diri.

Ketua PPR UP, Prof Muhammad Anis mengatakan, hasil penjaringan pemilihan rektor pada tahap awal yang dilakukan PPR sangat memuaskan, dengan melihat besarnya perhatian dan minat Bacarek yang semuanya adalah tokoh-tokoh masyarakat dengan kompetensi yang tinggi di bidangnya.

Baca Juga: Pengamat Politik Endus Indikasi Kecurangan Perkara KPU Depok Tunda Rekapitulasi Suara Pemilu 2024, Begini Respon Parpol di Depok

“Di luar dugaan, PPR sampai dengan jadwal penutupan sudah terdaftar 16 kandidat potensial yang memiliki latar belakang yang sangat baik dan merupakan tokoh publik,” ungkap mantan Rektor Universitas Indonesia, seperti keterangannya, Minggu (3/3).

Prof Anis menyampaikan, tidak main-main dalam memilih Bacarek Universitas Pancasila periode yang akan datang.

Untuk itu, PPR UP kali ini bukan hanya melibatkan pakar pendidikan, psikolog, pengusaha, dan pakar komunikasi dari senat dan rektorat, tapi juga melibatkan pembina, pengawas dan pengurus Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP).

Baca Juga: Hari Ini Rektor Non Aktif Universitas Pancasila Dipanggil Polda Metro Jaya, Yayasan Dipanggil LLDikti Wilayah III Jakarta

“Kami mencari figur rektor yang mampu membawa Universitas Pancasila menjadi PTS (Perguruan Tinggi Swasta) yang menjadi tujuan dan kebanggaan masyarakat dalam mencari pendidikan tinggi, bukan saja di Tanah Air, tapi juga global,” tegas Ketua Pengurus YPPUP ini.

Pihaknya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada masyarakat, khususnya para tokoh kandidat Bacarek, yang memiliki perhatian dan kepedulian yang sangat besar pada proses pemilihan Rektor Universitas Pancasila.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X