“Kelas saya saat ini berisikan 47 siswa dalam satu kelas yang terbilang ukuranya kecil, ruangan terasa panas saat siang hari. Sehingga siswa harus membawa kipas manual untuk masing-masing,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Selasa (22/7).
Marsya syazilia balqis irvansyah sangat berharap, perhatian Pemprov Jabar untuk segera merealiasikan pendingin ruangan setiap kelas, untuk mendukung kenyamanan para peserta didik dalam KBM.
Baca Juga: 38 Kontingen Ramaikan Lapas Surabaya : Persiapan Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan
“Kami berharap ingin adanya AC di kelas, agar mengurangi hawa panas yang terjadi di sekolah kami dan membuat saya dan teman-teman saya lebih focus dan kondusif,” ucap dia.
Sementara itu, orang tua siswa SMKN 3 Depok, Febrina menyayangkan kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait 50 siswa dalam satu rombel. Yang dapat membuat kualitas belajar menurun.
“Situasi belajar jika satu kelas diisi maksimal 50 siswa tentunya dengan kondisi ruang kelas yang tidak mumpuni akan berdampak terhadap kualitas belajar yang tidak maksimal,” ujar dia.
Baca Juga: Diduga Pungli KIP-K! Mahasiswa Demo Kampus JGU Depok
Febrina mengatakan, kebijakan ini membuat anaknya mengeluh terkait ketidaknyamanan di kelas saat KBM. Ia juga meminta kepada Pemprov Jabar untuk memberikan sarpras yang layak bagi siswa.
“Jika memang pun ingin memaksimalkan 50 siswa perkelas, artinya ruang kelas harus lebih besar dan sirkulasi udara juga harus diperhatikan, jika tidak maka bisa membahayakan, kami juga mendorong untuk penyediaan AC,” tutur dia.
Terpisah, kebijakan ini bukan hanya menyengsarakan peserta didik di sekolah negeri. Namun, juga dirasakan sekolah swasta yang menurun drastis. Bahkan, dalam satu angkatan hanya berisikan dibawah 30 murid.
Baca Juga: Driver Ojol Jabodetabek Tolak Wacana Potongan Komisi 10 Persen, Skema 20 Persen Masih Ideal
Kepala SMK PGRI Depok, Syamsyuddin mengakui, sekolahnya menjadi salah satu yang terdampak dari adanya kebijakan tersebut, dengan hanya menerima murid pada tahun ajaran baru 2025/2026 hanya 26 siswa.
“Nantinya dalam angka segitu, akan dibagi dalam beberapa kelas sesuai dengan masing-masing jurusan,” ungkap dia.
Syamsyuddin mengatakan, penurunan jumlah siswa yang ada di SMK PGRI ini mencapai 50 persen, dengan jumlah siswa pada tahun ajaran lalu mencapai 60 siswa.
Baca Juga: Sekelas Isi 50 Siswa di Depok! SMA Negeri Jumbo, 316 Calon Siswa Swasta Tarik Berkas
Artikel Terkait
Panggung Resepsi Pernikahan Wabup Garut Dibongkar Setelah Satu Polisi dan Dua Warga Meninggal
2026, Kota Depok Bangun Empat Madrasah Negeri
Dugaan Penggelapan Uang Perumahan Bapak dan Anak Telan Banyak Korban, Laporan Hampir Setahun Belum Ditindak!
Tiga Orang Tewas di Pesta Pernikahan! Dedi Mulyadi Viralkan Makan Gratis, Anak Siap Diperiksa
ASN Kemendagri di Depok Dilaporkan Empat Hari Hilang, Eh Malah Liburan ke Jogjakarta
Musda KNPI Kota Depok : Ketua OC Yusril S Kaimudin, Ketua SC Suryadi, Pendaftaran Kandidat Dibuka 1 Agustus
Sekda Baru Depok Diumumkan Akhir Juli, Hari Ini Tes Makalah Besok Presentasi