“Untuk mengantisipasi banyaknya isu keracunan itu, pertama untuk pemilihan bahan bakunya saya pastikan bahan yang dipesan itu kualitasnya harus bagus dan masih fresh,” jelasnya.
“Dan ketika bahan bakunya sudah sampai langsung diolah oleh tim pengolahan bahan makanan agar makanan tetap terjaga kualitasnya. Untuk omprengnya kami memastikan membeli dari tempat yang memang terpercaya dan tidak mengandung minyak babi,” jelas Kevin Ferdinan.
Kevin Ferdinan menambahkan, pihaknya bersama manajer operasional SPPG Kecamatan Pancoranmas juga berkolaborasi dengan Yayasan Tempo Scan Lifecare, juga melakukan quality check dalam penggunaan food tray atau ompreng, yang telah sesuai arahan dari pusat.
Baca Juga: PHK Sepihak Karyawan Tip Top Depok Ditangani Komisi D, Ini Hasilnya
“Bersama manajer operasional kami selalu berkolaborasi dan bersinergitas untuk menggunakan ompreng sudah high quality. Dengan jumlah 4 ribu an unit food tray,” ucap Kevin Ferdinan.
Terkait bahan pangan, Kevin juga mengungkapkan untuk bahan pangan seperti buah dan sayur, juga sudah memilih supplier terjamin mutunya. Pihaknya, juga senantiasa berkoordinasi dengan ahli gizi.
“Terkait bahan pangan saya biasanya supplier memberikan dulu sample bahan baku seperti buah dan sayur. Hal ini untuk memastikan kualitas bahan sesuai standar sebelum diolah. Untuk memastikan kualitas bahan bakunya bagus saya selalu berkoordinasi dengan ahli gizi. Misalkan untuk buah pisang, saya lihat dulu dari tekstur dan warnanya,” ungkap Kevin Ferdinan.
Lebih lanjut, ujar Kevin Ferdinan, sebelum makanan didistribusikan, pengecekan juga masuk di dalam skema terperinci yang dilakukan berlapis, mulai dari tim masak hingga proses pemorsian.
“Sebelum didistribusikan itu biasanya dicek kembali, pertama oleh tim masak untuk memastikan makanan yang diolah tetap bagus dan fresh,” ujar Kevin Ferdinan.
Dari Proses pemorsian, Kevin menuturkan SPPG Kecamatan Pancoranmas sendiri dilakukan sejak dini hari. Pemorsian dilakukan di jam 03.30 WIB untuk pengantaran kloter pertama di jam 07.30 WIB. Lalu kloter kedua pemorsian dilakukan jam 08.00 untuk pengantaran jam 10.30.
“Lalu saat pemorsian, makanan dimasukkan ke food tray menggunakan hand glove, hairnet, dan masker supaya kualitas makanan tetap terjaga,” tutur Kevin Ferdinan
Terakhir dalam controlling dan evaluasi, Kevin Ferdinan turut memastikan pihaknya terus melakukan evaluasi dan pengawasan ketat ke seluruh bagian dapur SPPG Pancoranmas agar kualitas makanan tetap terjamin hingga sampai ke penerima manfaat.
“Evaluasi dari temuan MBG sendiri yang sedang marak belakangan ini, sekaligus menyikapi hal ini, saya sebagai Kepala SPPG seperti biasa juga telah menerapkan sistematis controlling ke setiap bagian di dapur SPPG,” pungkas Kevin Ferdinan.
Terpisah, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Depok, turut menyoroti pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang tengah berjalan di sejumlah sekolah di Kota Depok.
Meski program ini disambut positif masyarakat karena dinilai membantu pemenuhan gizi anak dan mencegah stunting, namun muncul sejumlah polemik yang menuntut perhatian serius. Mulai dari isu keamanan pangan hingga kehalalan produk.
Artikel Terkait
Tegas! 82 Warga Binaan High Risk Diboyong ke Nusakambangan
Selamat! 24 Warga Depok Terima Beasiswa ke Univesitas Sahid
Jos! BPN Depok Rampungkan Target Sertifikat 850 Bidang Tanah di 2025
PHK Sepihak Karyawan Tip Top Depok Ditangani Komisi D, Ini Hasilnya
Anggaran 2026 Disetop, Pengasuh Pesantren Depok Kecewa Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi : Ini Data dan Faktanya!
Seminar Depok di Tangan Supian Suri : Bangun Integrasi, Genjot Pertumbuhan Ekonomi
Polres Metro Depok Selamatkan 156 Ribu Jiwa dari Narkoba : Ganja 78 Kg Diamankan, 2.159 Butir Obat Keras Disita