Ketua GP Ansor Kota Depok, Muhammad Kahfi menegaskan, pemerintah daerah perlu membentuk tim independen pengawas untuk memastikan distribusi MBG berjalan sesuai standar gizi, halal, sehat, dan tepat sasaran.
“Program ini sangat baik untuk generasi kita, tetapi harus diawasi dengan ketat. Jangan sampai ada kasus keracunan atau isu bahan makanan yang tidak halal, karena itu akan merusak kepercayaan masyarakat,” ujar Kahfi.
Menurut Pemegang Komando Banser Kota Depok ini, pengawasan tidak hanya menjadi tugas Pemkot Depok melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, tetapi juga perlu melibatkan unsur masyarakat sipil, organisasi keagamaan, dan orang tua siswa. Dengan demikian, transparansi dan akuntabilitas bisa lebih terjaga.
GP Ansor Depok juga mendorong Pemkot Depok untuk mempublikasikan menu dan bahan baku MBG secara rutin, memperkuat standar higienitas dapur penyedia, serta membuka saluran pengaduan yang mudah diakses masyarakat.
Baca Juga: Sengit! Drama Enam Gol Persikad Depok
“Anak-anak kita berhak mendapatkan makanan yang sehat, bergizi, dan halal. Pemkot harus memastikan setiap tahap, mulai dari dapur hingga ke piring siswa, terjamin kualitasnya,” tambah Kahfi.
Di Depok, sambung Kahfi, program MBG telah dijalankan di berbagai wilayah yang melibatkan beberapa dapur penyedia dan didistribusikan ke sekolah. Namun demikian, masih ada tantangan seperti ketidakmerataan distribusi, kesiapan infrastruktur sekolah, serta munculnya isu ompreng mengandung babi, yang menimbulkan keresahan masyarakat.
“Ansor Kota Depok akan terus mengawal program ini melalui jalur advokasi, dialog dengan berbagai pihak, dan kontrol sosial. Kami ingin memastikan program MBG benar-benar menjadi solusi pemenuhan gizi anak, bukan justru menimbulkan masalah baru,” tegas Kahfi.
“GP Ansor berharap Pemkot Depok segera menindaklanjuti rekomendasi ini, agar kedepannya program MBG dapat dikoordinasikan oleh pihak pengelola MBG dengan Pemkot Depok. Sehingga dapat berjalan lebih baik, transparan, dan memberi manfaat nyata bagi tumbuh kembang anak di Depok,” tandas Kahfi. ***
JURNALIS : RISKY DWI LESTARI, ALDY RAMA, AGNESYA WIANDA
Artikel Terkait
Tegas! 82 Warga Binaan High Risk Diboyong ke Nusakambangan
Selamat! 24 Warga Depok Terima Beasiswa ke Univesitas Sahid
Jos! BPN Depok Rampungkan Target Sertifikat 850 Bidang Tanah di 2025
PHK Sepihak Karyawan Tip Top Depok Ditangani Komisi D, Ini Hasilnya
Anggaran 2026 Disetop, Pengasuh Pesantren Depok Kecewa Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi : Ini Data dan Faktanya!
Seminar Depok di Tangan Supian Suri : Bangun Integrasi, Genjot Pertumbuhan Ekonomi
Polres Metro Depok Selamatkan 156 Ribu Jiwa dari Narkoba : Ganja 78 Kg Diamankan, 2.159 Butir Obat Keras Disita