RADARDEPOK.COM – Butut polemik pelaksanaan program Sembako Rakyat Minyak Jelantah (Sera Mijel) di SMP Negeri 13 Depok, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok bergerak cepat, dengan memanggil langsung kepala sekolah, Farida Nurbaiti untuk meminta klarifikasi.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kota Depok, Muhammad Yusuf menjelaskan, pemanggilan Kepala SMPN 13 Depok, Farida Nurbaiti untuk meminta klarifikasi terkait polemik atas skema Program Sera Mijel di sekolahnya.
“Saya sudah mendapatkan kalifikasi dari kepala sekolah, mulai dari pelaksaaan hingga alasan menggunakan metode tersebut,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (20/10).
Muhammad Yusuf mengakui bahwa saat ini belum terdapat aturan baku terkait mekanisme pelaksanaan Sera Mijel di Sekolah. Walaupun, dalam sosialiasinya adalah 3 liter minyak jelanta akan ditukar menjadi 1 liter minyak baru.
“Setelah mendapatkan klarifikasi ini, saya apresiasi sebenernya, karena tujuanya untuk penghijauan, dari hasil minyak bersih yang didapat sekolah dijual, lalu dibelikan pot dan pepohonan dan sekolah,” ucap dia.
Selain itu, Muhammad Yusuf memastikan akan memperbolehkan SMPN 13 Depok melanjutkan mekanismenya. Namun, dalam pengawasan Disdik Kota Depok terkait hasil, tranparansi, agar tidak ada penyelewengan terkait dana yang didapat.
“Karena ini masih tahap pertama, kami akan pantau terlebih dahulu jalanya program mijel di SMPN 13 Depok, jika sesuai skema yang gambarkan, pastinya akan kami lanjutkan, jika tidak sesuai tentunya akan kami tindak lanjuti,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, Siti Barkah Hasanah atau Cing Ikah menegaskan, Program Sera Mijel di Kota Depok jangan sampai disalahgunakan untuk mencari keuntungan pribadi.
“Intinya yang jelas jangan sampai minyak bersih itu dijual belikan untuk kepentingan pribadi, itu yang tidak diizinkan oleh saya,” ujar dia.
Namun, lanjut Cing Ikah, jika hal tersebut sudah disepakati bersama sekolah dan orang tua serta adanya transparansi hingga akan berdampak besar bagi sekolah. Tentunya, bisa saja itu dilakukan oleh sekolah.
“Tapi kalau sudah untuk hal yang pribadi Itu yang disalahkan tetap sih kami pantau, kami kontrol, yang jelas jangan sampai minyak bersih yang dikasih itu tidak diberikan kepada haknya, itu yang tidak saya izinkan,” kata dia.
Baca Juga: TPA Cipayung Belum Bisa Lakukan Capping : Pemkot Depok Fokus Pengurangan Sampah dari Hulu
Dalam program ini, kata Cing Ikah, juga melakukan pengawasan terkait jalanya Program Sera Mijel di masyarakat. Termasuk di sekolah saat ini, dengan bekerja sama dengan PKK, POM, kelurahan dan Disdik Depok.
“Dalam hal ini untuk Dinas Pendidikan memang saat ini kami lebih kepada bagaimana mengedukasi anak-anak supaya menjaga lingkungan gitu kan, menjaga lingkungan jangan sampai mereka harus tahu dari sejak kecil terkait masalah limbah yang merusak lingkungan,” tutur dia.
Terpisah, Sekretaris Komisi D DPRD Depok, Siswanto mengatakan, program Sera Mijel ini adalah program yang bagus. Karena selain menjaga lingkungan ada sisi ekomnomisnya, lantaran mereka yang telah mengumpulkan minyak jelantah itu juga berkesempatan mendapat 1 liter minyak goreng bersih.
Artikel Terkait
Depok Siaga Bencana : Banjir Mendominasi, Dedi Mulyadi Keluarkan Keputusan Gubernur
Koperasi Merah Putih Depok Disiram Hibah Rp1,89 Miliar : Masing-masing dapat Rp30 Juta, Ini Keperuntukannya
Damkar Depok Bakal Tatar Pelajar Siaga Bencana
Arif Budiman Nahkoda Baru Kejari Depok
Cek Saldo JHT dan Ajukan KPR Jadi Lebih Mudah bersama Aplikasi JMO
Duh! Transparansi Sera Mijel SMPN 13 Depok Disorot : Ini Sebabnya
TPA Cipayung Belum Bisa Lakukan Capping : Pemkot Depok Fokus Pengurangan Sampah dari Hulu