RADARDEPOK.COM – Sukses dilakoni di Kabupaten Purwakarta. Program sekolah militer yang diusung Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi terus digulirkan.
Terbaru, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sudah mengirimkan 210 siswa, guna dibina di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Kabupaten Bandung.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar, Herman Suryatman menjelaskan, ada total 210 siswa yang dibina.
Baca Juga: Dagang di Car Free Day Depok ‘Dipalak’ Rp20 Ribu, Walikota Supian Suri Tata Ulang PKL
Siswa tersebut merupakan pelajar dari beberapa daerah di Jabar, seperti Purwakarta, Depok, Bogor, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Sukabumi.
Anggaran yang disiapkan untuk program ini bakal didukung dari APBD Provinsi Jabar. Jumlah yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp6 miliar.
"Kurang lebih untuk 900 siswa (target-red). Gelombang pertama, 350 nanti kita lihat. Jadi, kuantitatifnya disesuaikan dengan kebutuhan," kata Herman.
Baca Juga: Bismillah Beres, Sisa 10 Persen Jamaah Haji Depok Belum Miliki Visa
Sementara, Walikota Depok, Supian Suri mengaku, sedang mempertimbangkan mengirim anak nakal ke barak militer menyusul arahan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Supian Suri juga sudah membahas program tersebut dengan Dandim Depok Kolonel Iman Widhiarto dan Kapolres Depok Kombes Abdul Waras.
"Kita sudah diskusi untuk langkah-langkah yang memang juga menjawab apa yang harapan masyarakat, khususnya hari ini yang sudah berjalan di Purwakarta,” kata Supian Suri, Selasa (6/5).
Baca Juga: MUI Depok Haramkan Vasektomi Barter Bansos Ala Dedi Mulyadi, Dinkes Sebut Tidak Dianjurkan Bila Ragu
Supian Suri menyebut, sedang melakukan kajian anggaran program tersebut. Dia juga sedang mengatur mekanisme pengiriman anak-anak nakal ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha Batalyon Artileri Medan 9, Bungursari, Kabupaten Purwakarta.
“Tapi memang ini kita masih coba, karena pertama juga dari sisi mekanisme penganggarannya, ini juga akan masih kita hitung, memungkinkan tidak kalau kita bergabung dengan Purwakarta,” ujar Supian.
Meski demikian, Supian belum dapat merincikan lebih lanjut terkait program ini. Dia memastikan agar solusi yang terbentuk nantinya adalah jawaban dari harapan masyarakat.