feature

SMK An Nur Depok Terapkan Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi

Kamis, 19 Oktober 2023 | 12:30 WIB
BELAJAR : Saat praktik di dunia industri berlangsung di Laboratorium Pemasaran SMK An Nur.  (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

16 Perusahaan Aktif Bekerjasama, Terjalin Sejak 2016

Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi merupakan sistem pembelajaran yang sudah diterapkan SMK An Nur, dan sudah berjalan menjelang tahun kedua. Kurikulum ini merupakan sistem pembelajaran level tertinggi, setelah sebelumnya SMK An Nur menerapkan Kurikulum 2013.

Laporan : Aldy Rama

SMK An Nur yang terletak di Jalan Kekupu Pasir Putih, Sawangan, Kota Depok, sudah menerapkan Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi sejak awal tahun 2022.

Menjelang tahun kedua SMK An Nur mempersiapkan sejumlah penguatan kepada tenaga pengajar yang ada, atas sistem pembelajaran yang kini sudah mereka terapkan.

Baca Juga: Ritual Pengurutan Ahli Bela Diri Pencak Silat Bojongsari, Tradisi yang Dilestarikan Turun Temurun

Tidak hanya penguatan, SMK An Nur juga membentangkan sayap melakukan sejumlah kerjasama dengan berbagai perusahaan yang ada di Indonesia. Hal ini mereka lakukan sebagai salah satu tujuan agar siswa yang ada dapat dengan mudah mencari pekerjaan.

“Ada beberapa mitra pasangan industri kami, yang melaksanakan proses pembelajaran itu dari sinkronisasi kurikulum sampai dengan penempatan magang, bahkan jalinan kerjasama ini juga menerima rekruitmen alumni berkaitan dengan pekerjaan,” tutur Kepala SMK An Nur, Ahmad Latif.

Dirincikan, beberapa perusahaan yang menjalin kerjasama ini beberapa diantaranya brand yang bergerak di bidang start up, PT Rumah Program, Edu Preneur, Nurul Fikri (NF) Computer dan masih banyak lagi, tentunya kerjasama ini berkaitan dengan teknik informatika.

Baca Juga: Rakor Pokja Kelurahan Sehat Jatijajar, Bahas Isu Strategis Kesehatan di Wilayah

Tak hanya jalinan kerjasama saja, mahasiswa yang tersebar di Indonesia juga sangat dipersilahkan SMK An Nur untuk singgah ke sekolah mereka. Bahkan, sangat dipersilahkan untuk melaksanakan program Pengabdian Masyarakat (Pengmas).

“Ada sekitar 16 perusahaan yang relatif aktif ke kami. Sedangkan yang pasif itu biasanya perusahaan datang ke kami, dan meminta lulusan SMK An Nur sekian orang untuk saya seleksi, dan jumlah perusahaan pasif itu berkisar 40,” kata Ahmad Latif.

Berbagai jalinan kerjasama itu sudah dimulai sejak tahun 2016. Karena memang, syarat dari sistem pembelajaran yang berlangsung itu dual sistem.

Baca Juga: Pembuat Teknologi Tepat Guna Asal Depok, Haerudin Akil, Mini Fogging KLM11 Banyak dapat Apresiasi : Bagian 2

Halaman:

Tags

Terkini