RADARDEPOK.COM - Vonis harus operasi lutut mendorong Andrie Wongso mengkreasikan senam yang ditujukan buat kesehatan tulang. Cocok juga untuk yang mengalami saraf kejepit.
M. HILMI SETIAWAN, Kab Tangerang
ANDRIE Wongso seperti disambar petir. Betapa tidak, dokter memvonis cedera lutut yang dia alami sudah masuk stadium lima. Harus dioperasi.
Motivator itu pun mencari second opinion kepada sejumlah dokter spesialis di Malaysia dan Singapura. Diagnosisnya sama. Pada kisaran 2012–2014 itu, lututnya memang terasa sakit.
’’Berdiri lama sakit, duduk lama sakit, buat olahraga juga sakit,’’ katanya di sela Fun Walk Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) di BSD Kabupaten Tangerang, Banten, pada akhir bulan lalu (26/5).
Dari hasil MRI (magnetic resonance imaging), dua tulang di lututnya sudah menempel. Bantalan sendi lututnya (meniscus) sudah habis. Tapi, tetap saja, sebagai orang yang lahir dari keluarga miskin, kata operasi masih menghadirkan dampak traumatis.
Penulis buku 18 Wisdom & Success itu mengatakan, di luar sebagai motivator, aktivitasnya memang sangat padat. Misalnya, latihan kungfu. Belum lagi faktor usia. Menurut dia, orang yang berusia lebih dari 30 tahun sangat rentan mengalami gangguan pada lutut.
Dengan tekad bulat tidak ingin dioperasi, Andrie memutar otak. Lalu, tebersit gagasan membuat gerakan senam yang khusus untuk melemaskan persendian lutut.
Pria kelahiran Kota Malang, Jawa Timur, itu kemudian memadukan gerakan-gerakan pada kungfu, yoga, dan senam. Sampai akhirnya ketemulah gerakan senam khusus untuk kesehatan tulang, khususnya sendi lutut. ’’Senam ini juga baik untuk yang mengalami saraf kejepit,’’ katanya.
Total gerakan inti ada tujuh rupa. Tapi, karena keterbatasan waktu, di sela fun walk pagi itu hanya disajikan empat di antaranya. Sebelum pada gerakan inti, seperti biasa diawali dengan gerakan senam untuk pemanasan (warming-up) dan peregangan (stretching).
Baca Juga: Antisipasi RW15 Kemirimuka Terhadap Penyakit DBD : Fogging Mandiri, Jangan Sampai Warga Khawatir
Latihan senam itu kemudian diberi nama AWS3. ’’AW itu dari nama saya, Andrie Wongso,’’ jelasnya. Adapun S3 akronim dari sehat, semangat, senang. Sedangkan tagline yang diambil adalah Menyehatkan Dunia, Membuat Hidup Lebih Indah.
Pagi itu Andrie ditemani sejumlah trainer yang sudah rutin berlatih. Sesekali Andrie terlihat berkeliling di antara peserta dan memberi semangat. Juga, membetulkan gerakan yang kurang pas.
Andrie juga beberapa kali ikut senam bersama mengikuti instruksi trainer. Padahal, lututnya sampai saat ini belum dioperasi. ”Sudah tidak sakit lagi,’’ jelasnya.