feature

Mengulik Perjalanan Hidup Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Tajudin Tabri, Bagian 1: Pernah jadi Tukang Kebun, Jualan Es Mambo Hingga Sopir Angkot

Rabu, 6 November 2024 | 09:25 WIB
KOMPAK : Tajudin Tabri (Tengah) foto bareng sanak keluarganya. (DOKUMENTASI NARASUMBER)

Malang melintang berjalannya waktu, pada tahun 1992 Tajudin Tabri kemudian melepas status lajangnya, dengan menikahi seorang gadis Betawi. Tak mewah. Hanya dengan mahar senilai Rp400 ribu.

Baca Juga: Pelatihan Budidaya Ikan Konsumsi di Kelurahan Sawangan Depok: Asah Keterampilan dalam Menjaga Pasokan Pangan Hewani

“Tahun 1992 itu saya memutuskan untuk menikah dengan gadis Betawi, maharnya pun hanya Rp400 ribu,” beber Tajudin Tabri.

Sebagai kepala keluarga. Tentunya Tajudin Tabri harus menafkahi sang istri. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, berbagai usaha pun ia lakoni. Ia memulainya dari pegawai honorer di Kelurahan Krukut, pengusaha perumahan, hingga sopir angkot.

Semasa dirinya berprofesi sebagai sopir angkot, Tajudin Tabri mencari penumpang dengan rute Lebak Bulus-Sawangan. Dengan jam kerja yang bergantian, ia tetap menahkodai angkot kesayangannya kala itu semata untuk butiran nasi.

Baca Juga: Selami Pribadi Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yuni Indriany, Masa Muda yang Aktif, Berpolitik Karena Cinta PDI Perjuangan : Bagian 1

"Saat saya menjadi sopir angkot, saya mulai narik itu dari subuh, terus jam 9 pagi pulang, diterusin sama sopir angkot yang lain sampai jam 5 sore. Terus saya narik lagi sampai jam 9 malam. Pokoknya semasa itu hidup saya pahit,” beber Tajudin Tabri.***

Halaman:

Tags

Terkini