Dalam hal ini, peserta didik diberlakukan seperti benih-benih yang disemai sesuai dengan kodratnya, dirawat dengan penuh cinta kasih dan kreasi serta diberikan keleluasaan untuk tumbuh-berkembang. Segala upaya yang satuan pendidikan lakukan bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas generasi yang cerdas, berkarakter dan memiliki daya saing di era masa depan.
Baca Juga: Mensucikan Niat dan Meluruskan Arah Perubahan (Tarhib Ramadhan 1444 H)
Selaku pelaksana kebijakan program merdeka belajar, satu langkah yang satuan pendidikan lakukan untuk mendukung terwujudnya strategi pemberdayaan dan pembelajaran berdiferensiasi adalah melalui beberapa program yang sistematis dari perencanaan hingga proses evaluatif dan reflektif serta terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak yang terkait.
Program-program tersebut secara implementatif dilaksanaan dari tahap Drump-up merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengoptimalkan peran sumber daya secara kolektif.
Tujuan drum-up untuk mendorong, memotivasi dan menginspirasi guru agar memiliki semangat, kemauan dan komitmen melakukan perubahan dalam penerapan kurikulum merdeka dan pembelajaran berdiferensiasi. Berbagai penerapannya diwujudkan dalam bentuk sharing pemahaman konsep dan perubahan paradigma guru.
Diagnose, merupakan strategi yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, menentukan prioritas masalah, menemukan ide penyelesaian dan menetapkan skala prioritas pelaksanaan program untuk mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi.
Proses diagnosis dan analisis kebutuhan dilakukan melalui beberapa cara; analisis data rapor pendidikan, survai responsi layanan pembelajaran, evaluasi program, FGD, supervisi pembelajaran dan forum curah pendapat.
Design, tahapan strategi pemecahan masalah dalam bentuk merancang ide penyelesaian masalah dan menyusun rencana aksi pelaksanaan program pengembangan dalam mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi. Tujuan tindakan design untuk memudahkan stakeholders memahami arah perubahan dan melaksanakan program pengembangan yang telah dirancang.
Rencana aksi dibuat secara detail dengan meliputi penetapan langkah dan program perbaikan terpilih, membangun kemitraan dengan pihak-pihak terkait, membentuk tim pelaksana program, penetapan jadwal dan menetapkan tujuan aksi perbaikan program.
Deliver, merupakan tahapan strategi tindakan untuk pelaksanaan rencana aksi pada bagian pengembangan kompetensi guru secara berkelanjutan. Tindakan ini bertujuan untuk membimbing, memfasilitasi dan mendampingi guru dalam pengembangan kompetensi. Bentuk tindakan deliver meliputi kegiatan pelatihan dan pemberdayaan komunitas pembelajaran sesuai dengan konteks kebutuhan.
Tema-tema pelatihan dirancang sesuai kebutuhan pengembangan seperti teknik asesmen pembelajaran dan pemberdayaan media digital dalam pembelajaran. Sedangkan, pemberdayaan komunitas pembelajaran diwujudkan dalam bentuk forum guru belajar bersama, collaborative coaching, musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), pemberdayaan PMM dan berbagi praktik baik.
Development Program, merupakan serangkaian kegiatan pengambilan keputusan untuk menentukan bagaimana menjembatani perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa yang akan dilakukan. Beberapa program pengembangan meliputi pelaksanaan asesmen awal pembelajaran bagi peserta didik, fasilitasi pembelajaran berdiferensiasi dengan ragam pendekatan, dan inovasi berbagi produk pembelajaran serta penyediaan ragam media asesmen pembelajaran.
Satuan pendidikan juga mengembang komunitas belajar bagi peserta didik, program fasilitas mengenal dunia karir dan layanan konsultasi persiapan studi lanjut di perguruan tinggi, pelaksanaan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Berbagai program yang satuan pendidikan lakukan terus di monitong, evaluasi dan refleksi secara berkala, untuk memastikan bahwa penerapan strategi dan program terlaksana sesuai dengan tujuan.
Output Strategi
Penerapan strategi pemberdayaan sangatlah penting dalam merespon perubahan kurikulum dan mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi. Melalui penerapan strategi 5-D satuan pendidikan merasakan beberapa perubahan positif, diantaranya tersedinya data tentang masalah dan kebutuhan peningkatan kompetensi guru, potret pembelajaran berdiferensiasi dan pengembangan potensi peserta didik. Para guru juga memiliki perubahan paradigma dan perspektif positif tentang makna penting dari pengembangan diri secara berkelanjutan.