Senin, 22 Desember 2025

Strategi 5-D untuk Pembelajaran Berdiferensiasi

- Jumat, 14 April 2023 | 14:38 WIB

Oleh Muqorobin*)

RADARDEPOK.COM – Saat ini, tren global menunjukkan bahwa orientasi pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) mengalami perubahan yang signifikan. Konsekuensinya, penyiapan SDM melalui pendidikan perlu diarahkan pada proses adaptif dan berorientasi pada masa depan. Jika tidak, kita akan mengalami stagnasi dan bahkan ketertinggalan.

Kebijakan pemberlakukan Kurikulum Merdeka merupakan salah satu transformasi untuk pemenuhan pembentukan SDM dengan karakter Profil Pelajar Pancasila. Melalui implementasi kurikulum merdeka diharapkan dapat mengejar ketertinggalan output pendidikan dan menempatkan kualitas pendidikan kita sejajar dengan negara maju.

Upaya pencapaian proses tersebut dapat dilakukan dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Sesuai dengan filosofinya, pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik, mereka diberi keleluasaan dalam pembelajaran sesuai dengan potensi, minat dan bakat.

Terkait dengan hal itu, jika berkaca pada hasil evaluasi dan reflkesi terdapat beberapa tantangan dan masalah dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Pertama, guru belum sepenuhnya memahami konsep dan penguasaaan teknis pembelajaran berdiferensiasi; kedua, guru memiliki kemampuan terbatas dalam melakukan asesmen awal pembelajaran; ketiga, manajemen pembelajaran masih bersifat teacher centered; keempat, belum adanya komunitas pembelajaran.

Baca Juga: Refleksi Malam Lailatul Qadar: Mengejar Spiritualitas Tertinggi

Karena itu, diperlukan upaya penyelesaian dan perbaikan berbasis partisipasi yakni dengan pemberdayaan strategi 5-D (drump-up, diagnose, design, deliver, development program).

Konsep Strategi 5-D

Strategi 5-D berarti sebagai upaya perberdayaan pada komunitas dalam merespon dan menghadapi perubahan menuju kondisi yang lebih baik, dengan meliputi berbagai tahapan dari menumbuhkan kemauan dan komitmen untuk berubah (drump-up), mengidentifikasi dan menetapkan skala prioritas kebutuhan pengembangan (diagnose), menyusun dan merancang aksi tindakan (design), membimbing, mendampingi dan memfasilitasi pelaku perubahan (deliver), dan melaksanakan, memonitoring, mengevaluasi dan merefleksikan pelaksanana program pengembangan (development program).

Seluruh stakeholders (kepala sekolah, guru, orang tua siswa, siswa dan masyarakat) harus memiliki pengetahuan  yang baik tentang strategi 5-D dan daya dukung partisipatif, sehingga mampu memahami, melaksanakan dan menginternalkan secara lebih luas strategi 5-D untuk penerapan kurikulum dan pembelajaran berdiferensiasi.

Untuk mengarusutamakan strategi 5-D, maka kita juga perlu memperkenalkan dan memasifkan konsep pemberdayaan peran agen perubahan berbasis partisipasi. Bahwa dalam perubahan kurikulum dan mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi bukan yang “paling” tetapi yang “saling”. Bukan kepala sekolah/guru/pengawas yang paling hebat, paling pintar, paling dominan, paling berwenang tetapi kepala sekolah/guru/pengawas yang saling berkolaborasi, saling bersinergi, saling berbagi, saling mempelopori dan saling menginspirasi untuk pelaksanaan strategi dan mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi.

Baca Juga: Hikmah Nuzulul Qur'an 1444 H: Al-Qur’an Pemandu Jalan Perubahan

Hal ini menjadi masih menjadi pekerjaan rumah (PR), bukan karena kompleksnya perubahan yang terjadi dan masih terbatas kemampuan guru, tetapi ada dampak yang mengancam kualitas pendidikan kita di masa depan, jika situasi perubahan ini tidak disikapi dengan langkah yang nyata. Karena itu, perlu kiranya seluruh stakehoders saling bahu membahu membangun komitmen bersama dalam menerapkan strategi 5-D untuk mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi dan mencetak generasi berkualitas.

Penerapan Strategi 5-D

Merdeka belajar sebenarnya program yang luas cakupannya, namun satu bagian yang pasti dan menjadi esensi adalah terfasilitasinya pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik dengan prinsip yang memerdekakan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Membangun Komunikasi Inklusif Bagi Difabel

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:43 WIB

Satu Negeri Dua Realitas

Jumat, 28 November 2025 | 08:55 WIB

Pahlawan Hari Ini

Senin, 10 November 2025 | 19:20 WIB

Menembus Pasar Internasional dengan Produk Daur Ulang

Selasa, 16 September 2025 | 19:56 WIB
X