Senin, 22 Desember 2025

Kendala Pemulihan Pasca Bencana Sukabumi dari Cuaca Hingga Anggaran: Sudah Dua Pekan, Warga Ciangrek Masih Terisolir

- Kamis, 19 Desember 2024 | 06:45 WIB
SULIT DILINTASI: Kondisi jalan menuju dusun Ciangrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabukabumi tertimbun Longsor. Sampai saat ini, belum ada penanganan dari pemerintah sehingga membuat aktivitas masyarakat terganggu. (FOTO : ISTIMEWA)
SULIT DILINTASI: Kondisi jalan menuju dusun Ciangrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabukabumi tertimbun Longsor. Sampai saat ini, belum ada penanganan dari pemerintah sehingga membuat aktivitas masyarakat terganggu. (FOTO : ISTIMEWA)

Berdasarkan informasi tiga kecamatan yang masuk pada perpanjangan TDB yakni Kecamatan Pabuaran, Kelibunder dan Tegalbuleud. Sementara 36 kecamatan lainnya masuk fase transisi.

“Menurut hemat saya, dalam penanganan kedaruratan, khususnya kerusakan jalan dan jembatan itu merupakan poin penting. Karena dipakai oleh kita untuk penanganan kedaruratan,” kata Kepala DBMPR Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono kepada Radar Sukabumi, kemarin (18/12).

Untuk memaksimalkan proses perbaikan jalan dan jembatan rusak dan terputus akibat bencana alam seperti banjir, longsor, pihaknya mengaku mengalami berbagai kendala. Diantaranya, cuaca ekstrem dan keterbatasan anggaran untuk perbaikan jalan dan jembatan.

Baca Juga: Kerugian Bencana Sukabumi Tembus Rp200 Miliar

“Iya, kalau kendala memang dari cuaca yah, karena saat ini intensitas curah hujan masih terus terjadi di wilayah terdampak. Nah, selain itu sumber daya anggaran juga tidak ada. Jadi, untuk perbaikan jalan dan jembatan akibat bencana itu, kita menggunakan anggaran pemeliharaan rutin,” paparnya.

Berdasarkan data yang tercatat di Dinas BMPR Provinsi Jawa Barat, bencana alam yang melanda Kabupaten Sukabumi ini, telah merusak sekitar 130 titik jalan dan jembatan akibat bencana longsor dan banjir.

“Dari 130 titik jalan dan jembatan yang terdampak bencana itu, ada sekitar 7 ruas jalan yang putus. Diantaranya, Sukabumi-Baros, ruas jalan Sagaranten-Tegalbuleud,” imbuhnya.

“Untuk perbaikan, sebenarnya sudah kita lakukan sejak kami mendapatkan laporan pertama bencana. Bahkan, hingga saat ini petugas di lapangan masih terus berupaya agar semua akses infrastruktur bisa dilintasi,” ujarnya.

Baca Juga: Capaian DPUPR Depok Sepanjang Tahun 2024: Belasan Jalan-Jembatan Beres Direkonstruksi, Secawan Dibuat Manis

Menurutnya, saat ini petugas di lapangan selain berupaya memperbaiki infrastruktur di lokasi terdampak bencana, juga tengah melakukan pembangunan jembatan sementara bailey. Hal ini penting dilakukan untuk melakukan penanganan kedaruratan di lokasi bencana.

“Iya, sekarang kita sedang on progres jembatan sementara bailey. Diantaranya, jembatan di wilayah Simpenen Loji kawasan Geopark dan jembatan Sagaranten - Tegalbulued. Insya Allah, kami targetkan jembatan itu selesai dalam kurun waktu 3 minggu ke depan,” imbuhnya.

Pihaknya menambahkan, bahwa Dinas BMPR Provinsi Jawa Barat, akan terus berupaya maksimal dalam masa perpanjangan tanggap darurat bencana dan fase transisi tersebut.

“Iya, paling tidak, jalan itu tidak putus dan bisa dilintasi kendaraan roda empat untuk upaya kedaruratan. Sementara untuk penanganan permanen, sedang kita usulkan dan besar kemungkinan di tahun depan sebagian jembatan dan jalan terputus akan diperbaiki secara permanen,” pungkasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahmi Akbar

Sumber: Radar Sukabumi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X