Baca Juga: Delapan Orang jadi Saksi Persidangan di Kasus Pembunuhan Kekasih, Salah Satunya di Polisi
"Rumahnya kita cek sehingga kita bawa dua-duanya, ibu dan anak, umur 64 tahun dan 31 tahun, sesuai prosedur dinas kesehatan setempat melakukan pemantauan dan isolasi rumah,” tutur Terawan Agus Putranto.
Saat kasus Covid 19 itu pertama kali ditemukan, kata Terawan Agus Putranto, kondisi dua warga Kota Depok itu mulai menunjukan kondisi kesehatan yang membaik.
"Begitu mendapat hasil tadi pagi, saya langsung lapor Bapak Presiden untuk mengumumkan. Ini bagus sebagai keterbukaan informasi, tidak ada yang ditutupi dan dibikin horor,” ujar Terawan Agus Putranto saat itu.
Baca Juga: Apes! Kakak Beradik di Depok Ketangkep Sabu 30,4 Gram, Simak Kronologis
Masih pada 2 Maret 2020, penyakit Covid 19 telah menyebar hingga ke lebih dari 60 negara. Tercatat hingga Senin (2/3/2020) sekira pukul 09.00 WIB, jumlah kasus Covid 19 mencapai angka 88.382, dengan jumlah kasus terbanyak ada di Cina (79.826 kasus) dan di Korea Selatan (3.736 kasus).
Sementara itu, Walikota Depok kala itu, Mohammad Idris membenarkan dua warganya positif Covid 19. Hanya saja, dia justru mendapat kritikan lantaran membeberkan alamat rumah dua warganya secara detail ke publik dalam jumpa pers di Balaikota Depok pada 2 Maret 2020.
"Alamat di Perumahan Studio Alam, di Sukmajaya," kata Mohammad Idris. Karena pernyataan itu, Mohammad Idris dirujak netizen, termasuk Pembela Kebebasan Berekspresi Asia Tenggara atau lebih dikenal SAFEnet.
Baca Juga: KLH Serahkan Tersangka TPA Limo Depok ke Kejari
SAFEnet menilai, tindakan Mohammad Idris justru dapat menjadikan pasien virus korona itu menjadi korban untuk kedua kalinya.
"SAFEnet mengkritik Wali Kota Depok Muhammad Idris yang membuka identitas dua warga pasien virus corona. "Menyebarkan data pribadi seperti alamat rumah malah menjadikan pasien kembali menjadi korban untuk kedua kalinya," tulis @safenotevoice lewat sosial medianya.
Sementara kekiniannya, kediaman Sita yang hampir berada diujung kompleks dan terdapat papan bertuliskan Sanggar Maria yang ditaruh tanah dan disandarkan ke pot tanaman.
Baca Juga: Metro Stater Depok Babak Belur! Begini Perjalanan Sejarahnya
Hijau dan asri masih tampak di rumah penyintas Covid-19 pertama di Indonesia. Di kanan terdapat dua ayunan besi, ada pula bangkai perahu di halaman, masih sama seperti 5 tahun lalu.
Di depan rumah Sita ada dua mobil dan sebuah Vespa putih terparkir. Sementara di sisi kiri terdapat bangunan yang atapnya mulai lapuk.
Artikel Terkait
Disdik Minta Perpisahan SMPN 13 Depok Dibatalkan, DPRD Segera Panggil Pihak Sekolah
Begini Cara Wakil Walikota Depok Chandra Tuntaskan Masalah Sampah : Ambil Sampel Untuk Dikaji Bersama UI
11 Pelaku Pembakaran Rumah di Sukmajaya Ditetapkan Tersangka : Senjata Rakitan jadi Barang Bukti, Terancam 12 Tahun Penjara
Rute Transjakarta Bekasi-Depok Bakal Dibuka Pemprov Jakarta? Begini Penjelasan Rano Karno
Legislatif Jawa Barat, M Faizin Minta Pemkot Depok Tegas Putus Kontrak dengan Pengembang Metro Stater
Tegas! Mangkrak 17 Tahun, Pemkot Depok Bakal Evaluasi Menyeluruh Proyek Metro Stater : Ini Penjelasan Wakil Walikota Chandra Rahmansyah
Kenyataan Kebakaran Ruko Laundry di Depok : Penjaga Terbakar, Rugi Rp100 Juta