Senin, 22 Desember 2025

32 Korban : Siswa SMKN 1 Cileungsi Bogor Ketimbun, Nangis, Merangkak saat Atap Ambruk

- Kamis, 11 September 2025 | 06:30 WIB
PETAKA : Empat atap SMKN 1 Cileungsi di Jalan Raya Narogong KM16,5, RT2/RW3, Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, ambruk Rabu (10/9). (AGNESYA WIYANDA/RADAR DEPOK)
PETAKA : Empat atap SMKN 1 Cileungsi di Jalan Raya Narogong KM16,5, RT2/RW3, Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, ambruk Rabu (10/9). (AGNESYA WIYANDA/RADAR DEPOK)

Baca Juga: Wow! Gaji hingga Tunjangan Dedi Mulyadi dan Erwan Pimpin Jawa Barat Tembus Rp33 Miliar, Ini Rinciannya

Di kelas lain, Nailah Almaqfira tengah fokus mengikuti sosialisasi Uji Kompetensi Keahlian (UKK). Guru sedang menjelaskan, suasana tenang. Lalu suara besar seperti ledakan terdengar dari atas, pasir dan debu mulai berjatuhan. Dalam sekejap langit-langit runtuh.

PEMULIHAN : Selang infus masih tertancap di lengan kanan Hayatunnisa kelas XI dan Nailah Almaqfira kelas XII SMKN I Cileungsi, di ruang Diamond 10 Rumah Sakit MH Thamrin, Cileungsi.
PEMULIHAN : Selang infus masih tertancap di lengan kanan Hayatunnisa kelas XI dan Nailah Almaqfira kelas XII SMKN I Cileungsi, di ruang Diamond 10 Rumah Sakit MH Thamrin, Cileungsi. (AGNESYA WIYANDA/RADAR DEPOK)

“Aku pingsan. Gak tahu kejadiannya gimana. Pas sadar udah di IGD aja,” ujarnya.

Beruntung, Nailah tidak mengalami luka serius. Meski sempat tidak sadarkan diri, pemeriksaan menunjukkan tidak ada cedera di tubuhnya. “Hanya syok saja, kayak kaget banget. Badan nggak apa-apa, semoga besok udah boleh pulang” kata Nailah.

Baca Juga: Disdik Usut Dugaan Ijazah Palsu SD di Cipayung Depok

Kepala SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti mengungkapkan duka mendalam atas kejadian insiden ambruknya atap sekolah yang melukai sejumlah siswanya. Dia menyebutkan, kejadian terjadi sekitar pukul 09.15 WIB, saat kegiatan bajar mengajar tengah berlangsung seperti biasa.

“Saat itu kondisi anak-anak sedang belajar. Di lantai dua ada empat kelas yang aktif, masing-masing diisi sekitar 36 siswa,” terang Meisye kepada Radar Depok, Rabu (10/9).

Dari data yang dikumpulkan, Meisye menyebutkan, tercatat sebanyak 30 siswa mengalami luka sementara dua pengajar dilarikan ke rumah sakit. Terdiri dari 25 siswa di RS MH Thamrin sementara 5 siswa dan dua guru dilarikan ke RS Meri.

Baca Juga: Siskamling 928 RW di Depok Aktif Kembali, Walikota Supian Suri : Camat Minimal Datangi Satu Pos

“Salah satu guru dalam kondisi pasca operasi, sementara guru yang satunya sedang hamil. Karena takut terjadi yang tidak diinginkan, mangkannya dibawa ke rumah sakit untuk mengecek,” ujar Meisye.

Meisye mengatakan, kebanyakan siswa dan guru sudah dapat dipulangkan, namun masih ada siswa yang butuh perawatan lebih lanjut.

“Tadinya ada tujuh orang yang masih di rumah sakit, namun saat ini lima siswa sudah mendapat kamar perawatan di RS MH Thamrin, satu orang sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, dan satu orangnya lagi masih di observasi IGD rumah sakit,” terang Meisye.

Baca Juga: Partai di Depok Rombak Struktur : PKB Bongkar Pengurus Kecamatan, PPP Tunggu Muktamar

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X