Berkat Doa Ibu bisa Mengabdi di Istana Negara, Berkat Doa Rakyat jadi Pejuang Ulung dari Kursi Legislatif Kota Depok

Baca Juga: Kedai Babeh, Tempat Nongkrong Asyik Harga Murmer dan Ada Live Musik di Depok

Di parlemen, Siswanto dikenal vokal menyoroti kebijakan yang dianggap belum berpihak pada rakyat. Salah satunya adalah belanja mebel senilai Rp 17,5 miliar oleh Dinas Pendidikan, yang menurutnya seharusnya difokuskan pada perbaikan gedung sekolah rusak.

Namun kritiknya bukan sekadar menentang. Siswanto mendorong kepemimpinan inklusif, aktif membangun program-program kolaboratif lintas partai, memastikan masyarakat merasakan manfaat nyata dari kebijakan publik, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga fasilitas umum.

Dari desa asri di Sidoarjo hingga kursi Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Depok, perjalanan hidup Siswanto adalah kisah ketekunan, keberanian, dan komitmen mengabdi untuk masyarakat.

Baca Juga: Sudah Ada di Beji, Depok! Ayam Goreng Cabe Ijo Mas Hendy yang Pedes dan Nikmat Bikin Ngiler

Ia membuktikan bahwa latar belakang sederhana tidak menjadi penghalang untuk tampil sebagai pemimpin berdedikasi.

“Perjalanan ini bukan tentang saya, tapi tentang bagaimana kita bersama-sama membangun Depok yang lebih baik,” ujarnya menutup perbincangan.

Kini, Siswanto tidak hanya dikenal sebagai legislator kritis dan visioner, tetapi juga sosok yang mengedepankan aspirasi rakyat, kepemimpinan inklusif, dan kolaborasi.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Minta Pendemo Hentikan Pembakaran Gedung DPRD: Yang Rugi Tetap Masyarakat

Kisahnya menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin berkontribusi nyata bagi masyarakat, membuktikan bahwa impian besar bisa dicapai dari langkah-langkah kecil, hobi yang menyehatkan, dan kerja keras yang konsisten.***