RADARDEPOK.COM-Kanker, stroke, penyakit ginjal, diabetes mellitus, obesitas, hipertensi, merupakan contoh dari penyakit tidak menular yang saat ini menjadi penyebab kematian terbesar di dunia.Data pada tahun 2016, 71% penduduk dunia meninggal disebabkan oleh penyakit tidak menular.
Menurut Riskesdas tahun 2018 dibanding Riskesdas 2013 peningkatan prevalensi kanker sebanyak 0.4%, stroke 3.9%, penyakit ginjal kronis 1.8%, diabetes mellitus 1.6%,hipertensi 8.3% secara berurutan.
Peningkatan prevalensi tersebut akan meningkatkan beban
masyarakat maupun pemerintah, dikarenakan penanganan PTM tersebut membutuhkan biaya yang besar.
Baca Juga: PUPR Bangun Drainase Cegah Banjir
Prevalensi peningkatan PTM dari tahun-ketahun mendorong kesepakatan global
untuk pengendalian dan pencegahan PTM dan dijadikan isu strategis pada SDG’s 2030,
khususnya pada SDG 3.4 yang berbunyi “mengurangi sepertiga kematian dini akibat PTM
melalui strategi pengendalian dan pencegahan pada tahun 2030”.
Makanan tidak sehat, tinggi garam, gula, lemak, kurangnya konsumsi buah dan sayur
serta aktifitas fisik yang kurang menjadi penyebab utama PTM (Olatona et al., 2018).
Makanan tidak sehat tersebut akan mendorong terjadinya malnutrisi, dimana kondisi seseorang yangkekurangan, kelebihan, atau mendapatkan asupan gizi yang tidak seimbang dari makanan yang dikonsumsi.
Malnutrisi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya asupanmakanan, kondisi medis tertentu, atau masalah dalam penyerapan nutrisi oleh tubuh.
Beberapacontoh kondisi malnutrisi yang umum meliputi kekurangan protein (defisiensi zat makro), zat besi, vitamin A, dan vitamin D (defisiensi zat mikro).
Baca Juga: Dishub Depok Warnai Pembatas Jalan GDC
Malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatanseseorang dengan banyak cara, termasuk melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi, serta menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan (Cerf, 2021).
Di Indonesia, peningkatan prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes,
penyakit kardiovaskular, kanker, dan gangguan pernapasan telah menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang serius.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, PTM menjadi
penyebab kematian tertinggi di Indonesia, menyumbang sekitar 71% dari total kematian pada
tahun 2020.
Indonesia sebagai negara berkembang mengalami tantangan yang besar pada
penanganan PTM yang diakibatkan oleh malnutrisi dimana terdapat beberapa kasus
kekurangan gizi kronis dan kelebihan gizi yang signifikanatau sering disebut triple burden
malnutrition.
Baca Juga: Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman Tinjau Latihan Tempur Prajurit Yonif MR 411 Kostrad
Artikel Terkait
Rosmeri, Tanaman Hias yang Ternyata Bisa Jadi Tanaman Obat
Pemanfaatan Lahan Terbatas untuk Menjaga Ketahanan Pangan di Depok
Pahlawan Pandemi Covid 19
Potensi Pemanfaatan Buah Lontar Sebagai Bahan Baku Industri Pangan dan Farmasi
Buah Bligo Yang Banyak Manfaat Tapi Sedikit Peminat