Senin, 22 Desember 2025

Metro Stater Depok Babak Belur! Begini Perjalanan Sejarahnya

- Kamis, 27 Februari 2025 | 08:20 WIB
TINJAU : Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, saat meninjau proyek Metro Stater yang mangkrak di Jalan Margonda Raya, Pancoranmas, Kota Depok, Rabu (26/2/2025) (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
TINJAU : Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, saat meninjau proyek Metro Stater yang mangkrak di Jalan Margonda Raya, Pancoranmas, Kota Depok, Rabu (26/2/2025) (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

Sehingga, ungkap Muttaqin, calon pembeli yang telah membayarkan uang muka tersebut telah meminta untuk dikembalikan, setelah mengetahui penghapusan apartemen Metro Stater dari rencana pembangunan.

"Hampir 200 calon pembeli, yang sudah bayar DP atau uang muka sekitar 100 dan DP nya kita kembalikan semua," ujar Muttaqin.

Lebih lanjut, jelas Muttaqin, pembangunan Metro Stater itu akan tetap dibangun dengan konsep baru yang mengintegrasikan sarana tranportasi dengan pusat perbelanjaan. Hanya saja, rencana pembangunan apartemen itu telah dicoret.

Namun. Konsep Metro Stater itu tetap menghadirkan ruko, terminal, stasiun, hingga kuliner atau foodcourt. Termasuk wacana pembangunan lintas rel terpadu (LRT), yang nantinya akan terkoneksi dengan terminal dan stasiun kereta.

Baca Juga: Payung Hukum Tata Cara Penyaluran BHPRD Disosialisasikan: Kades Bogor Didorong Lebih Kreatif Gali Potensi Pajak

"Misalnya ada perubahan arus lalu lintas rencana dari BPTJ terhadap LRT. Kemudian ada rencana juga Transjakarta yang baru mau masuk. Nah ini juga perlu ditata ulang lagi," tuturnya.

"Sehingga akhirnya kita diminta melanjutkan untuk mendesain baru agar rencana-rencana dari pusat terakomodir, dari kota juga terakomodir," sambung dia.

Karena itulah, lanjut Muttaqin, konsep Metro Starter pun akan berubah. Tak ada lagi pembangunan apartemen, seperti rencana awal.

"Jadi dari gedungnya aja ada desain baru. LRT itu nanti shelternya antara Metro Stater dan Ramayana," katanya.

Baca Juga: DWP Kabupaten Bogor Gelar Bazar, Ini yang Ditawarkan

Kemudian, menurut dia PT Andyka Investa juga harus menyiapkan juga penyebrangan orang dari ke Metro Stater menunju shelter LRT.

"Nah ini harus melibatkan semua pihak, harus ngomong ke BPTJ dan PT KAI. Ini udah sepakat kerjasama dengan PT Andyka agar saling terkoneksi," katanya.

Menurut Muttaqin, ada sisi positif dari batalnya pembangunan apartemen di area Metro Stater. Sebab berdasarkan data yang ada, rupanya pasar apartemen sudah sepi peminat.

"Kalau nggak salah ada sekitar 200 unit kamar apartamen yang sudah dipesan. Nah 100 unit itu sudah di DP. Itu kami kembalikan uangnya secara bertahap," jelasnya.

Baca Juga: Wabup Bogor Jaro Ade Apresiasi Penggunaan Dana Desa Purwasari

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X