utama

Biasa Saja, Kami Watchdog

Selasa, 15 Juli 2025 | 06:50 WIB
Pemimpin Redaksi Radar Depok, Fahmi Akbar (RADAR DEPOK)

Oleh : Fahmi Akbar, Pemimpin Redaksi 

RADARDEPOK.COM - Pilkada 2024 selesai. Supian Suri dan Chandra Rahmansyah pun sudah dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Depok pada 20 Februari 2025. Menjadi raja di kota kecil di Depok tidak mudah meraihnya. Pasangan Supian dan Chandra mesti merangkul ceruk yang abai diperhatikan pasangan Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq.

Supian-Chandra yang diusung Gerindra, PDIP, PKB, Demokrat, PAN, PPP dan NasDem berhasil menumbangkan dominasi PKS di Depok sejak 2005. Pada tahun 2024 PKS berkoalisi dengan Partai Golkar.

Pilkada kali ini cukup panas, beda dengan sebelumnya. Supian Suri yang mantan Sekda Depok sedari Juli 2021 hingga 4 Juni 2024. Menjadi modal Supian Suri mendalami peta politik di kalangan abdi negara, khususnya lulusan Jatinangor, Sumedang.

Baca Juga: Fraksi PKB Respon Sekda Depok Soal Silpa, Siswanto : Kami Siap Pelajari Silpa Anomali

Selasa, 2 Desember 2024 malam, Ketua KPU Kota Depok, Willi Sumarlin menyampaikan proses penghitungan suara berlangsung lancar, transparan, dan sesuai aturan. Pada pemilihan Walikota Depok, pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah unggul dengan perolehan 451.785 suara, mengungguli pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq yang mendapatkan 396.863 suara.

Kemenangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah sempat digugat ke MK. Tapi, tak sampai sepekan gugatan dicabut. Hanya saja, pencabutan gugatan mesti ketok palu dari MK secara sah pada Selasa, 4 Februari 2025.

Permohonan pencabutan perkara nomor113/PHPU.WAKO-XXIII/2025 tersebut dibacakan langsung oleh Ketua MK Suhartoyo. “Mengabulkan penarikan kembali permohonan pemohon perkara nomor 113/PHPU.WAKO-XXIII/2025,” ujar Suhartoyo, Selasa (4/2/2025).

Baca Juga: Nekat Bawa Barang Terlarang, Perempuan Ini Tidak Bisa Mengelabui Mata Petugas Lapas Surabaya : Ini Kronologisnya

Di saat itu juga hegemoni PKS yang sudah berkuasa sejak tahun 2005 pupus. Bagi Radar Depok, diperhelatan pesta demokrasi di Kota Depok tak asing. Memang pada 2005 Radar Depok belum lahir. Teriakan Media Depok Sesungguhnya baru nyaring di Pilkada 2010. Lebih tepatnya 15 Juli 2010.

Saat itu pada 2010 ada empat pasang calon Walikota dan Wakil Walikota Depok. Gagah Sunu Sumantri-Deri Drajat, Yuyun Wirasaputra-Pradi Supriatna, Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Shomad dan Badrul Kamal-Agus Suprianto. Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Shomad merupakan petahana. Pada Pilkada Depok 2005, Nur Mahmudi Ismail-Yuyun Wirasaputra berhasil terpilih dengan perolehan suara sebesar 232.610 atau 43,90 persen.

Sebagai jejaring Jawa Pos, Radar Depok selalu menjungjung jurnalisme yang profesional, proposional dan berkualitas. Di tahun 2010, Radar Depok membuka seluas-luasnya kerjasama dengan semua calon. Tidak mengharamkan calon mana tidak tayang di Radar Depok. Seluruhnya diakomodir demi membuka ruang informasi tanpa ada pengganjal.

Baca Juga: Satset! Polsek Bojongsari Ringkus Perampok Ratusan Juta di Bojongsari Kota Depok

Pilkada Depok 2010, PKS kembali menang dengan mengusung Nur Mahmudi Ismail-Mohammad Idris. Mereka merengkuh 61,87 persen suara. Lantas, apakah Radar Depok bangga? Biasa saja meski Radar Depok mengawal Nur Mahmudi Ismail-Mohammad Idris.

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB