Setelah itu, pada November 2023 lalu, Hajrial melepas empat varietas sekaligus: IPB 12S, IPB 13S, IPB 14S, dan IPB 15S.
Hajrial mengatakan, varietas padi IPB 9G spesial. Karena beberapa waktu lalu dipanen sekaligus membuat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terpikat. Amran kepincut karena IPB 9G itu memiliki tingkat produktivitas tinggi serta tahan dari hama.
Alumnus S-2 Plant Breeding & Plant Genetics University of Wisconsin, Amerika Serikat, itu mengatakan, padi IPB 9G merupakan hasil persilangan dari IPB 98 sebagai ibunya dan IR 64 sebagai bapaknya.
Proses persilangan sampai menghasilkan varietas padi IPB 9G membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun. Merujuk catatan spesifikasi yang dikeluarkan Kementerian Pertanian, varietas padi IPB 9G itu memiliki jumlah gabah per malai sekitar 158 butir. Kemudian tahan terhadap hama WBC tipe 2 dan 3.
Selain itu, tahan terhadap penyakit blas ras 073. Varietas padi dengan kategori pulen dan tahan rebah itu memiliki potensi produksi 9,09 ton per hektare.
Dia bersyukur jika benar Kementan bakal memborong benih varietas padi IPB 9G tersebut. Sehingga bisa ikut berkontribusi dalam peningkatan produktivitas padi secara nasional.
Sebelumnya, saat memimpin panen di Lamongan, Jawa Timur, pada pertengahan April lalu, Menteri Amran mengajak IPB untuk berkolaborasi. Khususnya memperbanyak area tanam padi IPB 9G. Menurut dia, varietas padi IPB 9G cukup ajaib.
”Varietas ini bisa menghemat pupuk 20 persen. Bayangkan kalau 100 persen (padi yang ditanam) kita gunakan benih ini,” kata Amran.
Jika upaya itu bisa dilakukan, dia mengatakan bahwa negara bisa menghemat anggaran Rp 10 triliun untuk pupuk.
Dia berkelakar Kementan langsung memborong benih padi IPB 9G sebanyak 50 ton saat itu juga. Bahkan, dia mengatakan jika IPB mampu memproduksi benih IPB 9G lebih banyak lagi, Kementan juga siap membeli.
Lebih lanjut, Hajrial mengatakan, selepas pulang menempuh S-3 bidang genetics & plant breeding di University of Missouri, AS, pada 1991, dia memantapkan diri berfokus pada urusan penemuan varietas padi tipe baru.
Pilihan tersebut juga banyak diambil ahli-ahli pertanian dari penjuru dunia. Pemicunya adalah para ahli tersebut memiliki pandangan yang sama. Yaitu, varietas padi yang dihasilkan pada masa revolusi hijau sudah jenuh.
Artikel Terkait
Inisial T Juga Terlibat PMI Ilegal, Benny Jalani Panggilan Bareskrim
Penyelidikan Kasus Sedot Lemak Dilanjutkan Polrestro Depok, Dinkes: Izinnya Kategori Klinik Pratama
Izin WSJ Beauty Depok Hanya Klinik Pratama, Dokter Tak Punya Izin Sedot Lemak : Ancaman 5 Tahun Penjara
Rektor UPN Veteran Jakarta Dilaporkan ke Mendikbud, Ini Sebabnya
Kasus Penganiayaan Daycare di Depok : Polisi Periksa Tiga Saksi, Pemkot Mau Panggil Semua Pengurus Daycare
Pemkot Depok Dukung Larangan Rokok Ketengan : Tekan Perokok Pemula!
SK Pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq Lengkap! Melangkah Menuju Kemenangan di Pilkada Depok Semakin Ringan