feature

Kilas Pandawa Group Depok: Dumeri alias Salman Nuryanto Miliki Enam Cabang Bubur, Sejak 2010 Sudah Pinjamkan Uang Berbunga 20 Persen

Senin, 3 Februari 2025 | 08:45 WIB
Dumeri alias Salman Nuryanto

RADARDEPOK.COM - Salman Nuryanto, nama ini sering disebut-sebut pada November 2016 hingga Desember 2017. Berawal dari tukang bubur mendadak menjadi miliader. Bukan karena prestasinya, namun karena kasus investasi bodong, yang dipimpinnya dengan nama Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group.

Laporan : Agnesya Wianda

Teng. Teng. Teng. Teng. Bunyi mangkok yang dipukul dengan sendok terdengar begitu nyaring.

“Burbur Ayam. Bubur Ayam,” teriak pedagang.

“Bang bubur, beli bang,” panggil pembeli.

“Iya neng,” jawab pedagang sambil menghentikan langkahnya.

“Mau berapa porsi?,” tanya pedagang.

“Empat porsi bang,” ujar pembeli.

“Wah tinggal dua porsi nih neng,” ujar penjual.

“Ya sudah, gak apa-apa bang. Laku keras ya bang,” ungkap pembeli.

“Alhamdulillah,” kata penjual.

Baca Juga: Realisasi PBB Kelurahan Grogol Depok di 2024 Capai 97,61 Persen: Layani Sabtu dan Minggu, Langsung Distribusikan SPPT

Begitulah keseharian Dumeri alias Salman Nuryanto sebelum menjadi bos besar di Koperasi Pandawa Group di Depok. Pria asal Pemalang, Jawa Tengah ini hijrah ke Kota Depok di pada 1997, untuk mencari peruntungan dengan berjualan bubur ayam keliling.

Mulanya, Salman Nuryanto mengontrak di salah satu rumah di Perumahan Sawangan Permai No34, RT3/7 Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan Depok. Setiap pukul 06:00 WIB, Salman Nuryanto memikul dagangannya berkeliling awasan tersebut.

"Salman jualan bubur dari gang ke gang. Cuma tinggal di sini enggak lama, sekitar dua tahun dengan biaya sewa Rp35 ribu per bulan," ucap Haryanto, anak pemilik kontrakan yang ditempati Salman Nuryanto.

Halaman:

Tags

Terkini